Selasa 07 Aug 2018 00:20 WIB

Sosialisasi Doping Digencarkan kepada Atlet Indonesia

Sosialisasi ini bersifat langsung oleh para dokter dari Lembaga Anti Doping Indonesia

Ratusan Atlet Indonesia  mengikuti acara pengukuhan Atlet dan Offisial  untuk Asian Games di Istora Senayan, Jakarta, Ahad(5/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ratusan Atlet Indonesia mengikuti acara pengukuhan Atlet dan Offisial untuk Asian Games di Istora Senayan, Jakarta, Ahad(5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) terus melakukan sosialisasi secara intensif mengenai masalah doping kepada seluruh atlet yang nantinya akan berlaga pada Asian Games 2018. Sosialisasi ini bersifat langsung oleh para dokter dari LADI.

"Kami langsung datangi para atlet di training camp, kemudian sosialisasi atau ngobrol dengan mereka secara informal," kata Ketua LADI Zaini Kadhafi Saragih saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (6/8).

Menurut dia, pengetahuan atau informasi yang dimiliki oleh para atlet mengenai doping masih sangat kurang. Oleh karena itu, pihaknya pun merasa perlu melakukan sosialisasi dengan lebih gencar.

"Karena kurangnya pengetahuan atau informasi itu, akhirnya atlet bisa tanpa sengaja mengonsumsi obat secara bebas, misalnya beli di warung, tanpa mereka tahu kalau obat yang dikonsumsi itu mengandung doping," ujar Zaini.

Dia menuturkan di dalam sejumlah obat, misalnya obat flu, obat batuk, obat pilek atau obat ringan lainnya, biasanya terkandung zat doping walaupun dalam jumlah yang sedikit. Bukan hanya ada di obat-obatan, di dalam jamu-jamuan juga biasanya mengandung doping. Walaupun takaran doping yang ada di dalam obat atau jamu itu hanya sedikit, kata dia, tetap saja itu berbahaya bagi atlet.

Selain atlet, dia juga meminta kepada para pelatih atau pengurus masing-masing cabang olahraga agar terus mengawasi obat atau jamu yang dikonsumsi oleh seluruh atlet.

Dia mengimbau kepada ketua induk organisasi masing-masing cabang olahhraga agar menulis surat izin kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA) apabila diketahui ada atlet yang harus mengonsumsi obat khusus. Ini untuk menghindari kekhawatiran penggunaan doping oleh atlet yang bersangkutan.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement