Rabu 25 Jul 2018 21:49 WIB

34 Sekolah di Lintasan Atlet Asian Games Diliburkan

34 sekolah akan diliburkan selama sembilan hari antara 21-31 Agustus

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Persiapan pembukaan Asian Games 2018. Para pengisi acara sedang berlatih di kawasan Senayan Jakarta.
Foto: INASGOC
Persiapan pembukaan Asian Games 2018. Para pengisi acara sedang berlatih di kawasan Senayan Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 34 sekolah akan diliburkan selama pelaksanaan Asian Games yang dimulai pada 18 Agustus mendatang. Sekolah-sekolah tersebut berada di lalu lintas atlet, tepatnya dari wisma atlet menuju venue.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan, sekolah-sekolah tersebut diliburkan untuk memastikan agar lalu lintas atlet saat Asian Games berjalan dengan baik. Terlebih lagi, mobilitas siswa dan atlet berada dalam waktu yang sama. 

"Kenapa mereka diliburkan, karena mereka berada di rute. Sehingga penjemputan dan pengantaran siswa bersamaan waktunya dengan berangkat dan pulangnya para atlet," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di Balai Kota, Rabu (25/7). 

Anies menjelaskan, dari 34 sekolah tersebut, sembilan sekolah berada di kawasan wisma atlet. Sementara, ada 25 sekolah yang berada di lintasan keluar tol menuju venue. Beberapa sekolah tersebut diantaranya, Jubilee School, Gandhi Memorial International School, dan Universal School Kemayoran. 

"Jadi sesudah keluar tol ke venue itu ada 25 sekolah. Jadi 34 sekolah itu berada di kawasan lalu lintas atlet dari wisma atlet ke venue," kata Anies. 

Sekolah tersebut akan diliburkan selama sembilan hari, dimulai pada 21 hingga 31 Agustus, termasuk libur Idul Adha. Menurut Anies, bukan berarti siswa diliburkan tanpa tidak adanya kegiatan belajar. Tetapi, nantinya siswa akan tetap belajar efektif, namun belajar di rumah atau di lingkungan. 

"Dari 34 sekolah ini ada sekitar 17 ribu siswa yang akan mengalami belajar di rumah dan lingkungan. Sebenarnya bukan libur, tapi akan ada penugasan-penugasan dari sekolah. Diluar 34 sekolah ini, kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasa," kata Anies. 

Selama tidak mengikuti proses belajar mengajar di sekolah, para siswa akan diberikan tugas oleh pihak sekolah masing-masing. Sehingga, sekolah yang terdampak Asian Games tidak tertinggal dari sekolah yang tetap mengikuti proses belajar seperti biasa. 

"Biasanya ada tugas yang harus dikerjakan. Kemudian tugasnya diserahkan kepada waktu tertentu dan guru-guru pun ada tugasnya. Sehingga kewajiban guru dalam belajar mengajar tetap bisa ditunaikan. Karena guru punya kewajiban ada tugasnya yang harus ditunaikan." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement