REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengundian (drawing) ulang cabang olahraga sepak bola Asian Games 2018 akhirnya tidak dilakukan secara total, melainnya secara parsial. Hal itu membuat Indonesia tetap aman di Grup A, dengan tambahan Palestina. Sementara, Uni Emirat Arab masuk Grup E bersama tim unggulan Korea Selatan.

Namun, upaya untuk tidak dilakukannya redrawing total ternyata tidak mudah. Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewabroto mengungkapkan, ia ditugaskan oleh Ketua Inasgoc Erick Thohir untuk melobi AFF dan Federasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk tidak melakukan redrawing total.

Menurut Gatot, AFF setuju untuk tidak melakukan redrawing total. Namun, OCA ternyata tidak setuju dan tetap akan melakukan redrawing total. ''Dua hari lalu saya dapat tugas dari Pak Erick Thohir untuk melakukan lobi pada OCA, update terakhir dengan AFC dua hari yang lalu, setuju parsial redrawing, hanya nempelin supaya Uni Emirat Arab dan Palestina itu masuk di mana,'' kata Gatot kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/7).

Gatot yang juga penanggung jawab keuangan Inasgoc menyatakan, ada dua risiko jika redrawing dilakukan secara total. Pertama, tim sudah melakukan hitung-hitungan untuk lawan di grup masing-masing. Kedua, Inasgoc akan dianggap tidak konsisten oleh peserta Asian Games. ''Tapi alhamdulilah OCA setuju hanya parsial redrawing,'' ucap dia.

Dengan begitu, Gatot menilai posisi Indonesia di Grup A tetap aman. Sebab, jika berubah, maka Indonesia akan dirugikan kalau berhadapan dengan macan-macan Asia di fase grup. Meskipun, ia melanjutkan, Kemenpora tidak muluk-muluk menargetkan Indonesia bisa juara di cabor sepak bola.

''Harapan kita sih, tanpa mengurangi rasa hormat pada timnas, juara satu susah. Paling tidak semifinal. Harapannya semifinal-lah. Siapa sih yang tidak ingin juara. Tapi kami realistis,'' jelas Gatot.

Ikuti Whatsapp Channel Republika