Rabu 04 Jul 2018 15:18 WIB

Rombongan Bus Atlet Maksimal Lima Unit dalam Satu Pengawalan

Kepolisian mempertimbangkan faktor keselamatan atlet.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Muhammad Hafil
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf didampingi Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Sigit Widjatmoko, memulai simulasi jarak tempuh Asian Games 2018 dengan kondisi jalan clear dari kendaraan setiap pintu masuk tol ditahan sementara oleh petugas, pada Rabu (3/7) pagi.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf didampingi Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Sigit Widjatmoko, memulai simulasi jarak tempuh Asian Games 2018 dengan kondisi jalan clear dari kendaraan setiap pintu masuk tol ditahan sementara oleh petugas, pada Rabu (3/7) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, rombongan bus atlet yang nantinya dikawal oleh patwal maksimal ada lima bus. Namun jika ada permintaan bus hingga 10 bus dalam satu kali perjalanan, maka ada dua patwal yang mengawal.

"Rangkaiannya ada dua etape, pertama rangkaian maksimal lima bus, kemudian kedua maksimal tiga bus. Kalau nanti masing-masing kontingen butuh 10 bus, nanti kita siapkan, jadi ada dua pengawalan untuk kejar waktu," ujar Yusuf di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/7).

Pertimbangan maksimal hanya lima bus yang dapat dikawal karena untuk mengejar waktu, jika bus semakin banyak maka akan semakin lambat. Jika lebih dari lima bus, kepolisian juga mempertimbangkan faktor keselamatan atlet.

Untuk kedatangan atlet di Bandara Soekarno Hatta, nantinya ada di Terminal 2 dan Terminal 3 Ultimate. Selain itu, juga sudah disediakan tempat parkir bus khusus sehingga ketika para atlet tiba, bus langsung turun.

Dari hasil simulasi ini, kepolisian dapat melihat bahwa kecepatan atau jarak tempuh dari bandara ke Wisma Atlet itu berapa menit. Jika target maksimalnya 30 menit, pihaknya semaksimal mungkin berusaha untuk sampai dalam jarak waktu tempuh 30 menit. "Kalau bisa kurang dari 30 menit sudah bagus," kata Yusuf.

Kemudian dari hasil simulasi ini akan terlihat apa saja kendalanya, lalu apa yang harus diperbaiki, baik itu awal berangkat, selama perjalanan, sampai nantinya tiba ke tempat tujuan. Jika tidak sampai 30 menit, akan dilihat apakah kendala ada di jalan, kendaraan, atau arus lalu lintasnya.

Kemudian, nanti selama rangkaian bus lewat, kepolisian akan berkoordinasi dengan petugas pengawalan yang berjada di GTO (gerbang tol otomatis) itu. Jadi seluruh kendaraan yang mau masuk tol sementara ditutup selama rangkaian bus lewat, nanti setelah rangkaian ini lewat baru dibuka lagi.

Untuk penjemputan kepolisian sudah mendapat jadwal bertanding, sehingga kepolisian stand by dari pagi hingga malam. "Jadwal nanti kita tentukan, sesuaikan, jadi sebelum mereka (atlet) datang, mobil sudah kita siapkan dulu," jelas Yusuf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement