Selasa 24 Jul 2018 19:36 WIB

Dellie Threesyadinda, Pemanah yang Idolakan Ronaldo

Sikap Ronaldo yang profesional sangat memotivasi Dellie.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Atlet panahan putri Indonesia Dellie Threesyadinda.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Atlet panahan putri Indonesia Dellie Threesyadinda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah menjadi rahasia umum, pesepak bola dunia Cristiano Ronaldo merupakan sosok atlet yang memiliki banyak penggemar. Salah satunya adalah Dellie Threesyadinda. Atlet panah putri Indonesia yang dipersiapkan menuju Asian Games 2018 ini sangat mengidolakan pemain asal Portugal tersebut.

"Ronaldo merupakan sosok luar biasa. Bukan sekadar tampan, namun sikapnya yang profesional sangat memotivasi. Pokoknya saya sangat mengidolakannya. Bahkan sampai terbawa mimpi dinner bersamanya," ujar Dinda yang juga putri dari atlet panahan senior Lilis Handayani, pekan ini.

Dinda mengaku ingin sekali bertemu dengan pemain berjulukan CR7. "Bahkan saya sudah pesan ke menpora, kalau nanti ada acara dengan Ronaldo, saya minta diajak. Mungkin bisa pingsan kalau bener bertemu dengannya, hahahaha," ujarnya sambil tertawa.

Tidak saja menjadi idola, Dinda juga meniru sikap profesional Ronaldo. "Kami harus bisa membagi waktu, kapan harus latihan, kapan meningkatkan kemampuan".

Namun Dinda pun mengaku pernah jenuh karena berlatih terus. Jika sudah seperti, ia akan mencoba jalan-jalan dulu ke pusat belanja. "Atau bermain golf. Setelah itu baru latihan lagi," ujarnya.

Dinda yang dipercaya menjadi bintang iklan produk kesehatan di Asian Games 2018 ini mematok target medali emas. "Target harus yang tinggi. Saat ini saya tengah pelatnas di Surabaya, rekor nilai saya 355. Nilai sempurna adalah 360. Kini saya bertekad mampu mencetak di atas 355 karena pesaing dari Korea sudah tembus 358."

Dinda rencananya akan turun di nomor compound beregu dan mixed. Saat ini ia sedang menyiapkan mental. "Persiapan di Surabaya, peralatan lebih lengkap. Selain itu angin di sana lebih kencang sehingga saya bisa belajar membaca tiupan angin."

Semakin dekat menyambut Asian Games, Dinda kian antusia berlatih sehingga tak terjadi kesalahpahaman. Saingan terberat Dinda selain Korea Selatan adalah Taiwan  yang baru saja juara dunia. "Asian Games ini ibarat kejuaraan dunia, karena banyak atlet Asia juga juara dunia," ujar dia.

Dinda mulai mengenal dan berlatih panah pada usia tujuh tahun. Saat usia 17 tahun, ia masuk timnas. "Sejak 2013 sempat mau stop pelatnas, tapi lihat teman latihan semangat lagi. Mungkin nanti kalau dapat medali emas di Asian Games 2018, ada pikiran untuk istirahat dulu."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement