JAKARTA -- Indonesian Society for Civilized Election (Iscel) menginventarisasi kebanyakan situs partai politik tak informatif. Hanya tiga dari 38 partai politik nasional yang dianggap informatif. Bahkan 18 situs partai dianggap tidak informatif, termasuk situs Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
''Tak satu pun partai yang memenuhi kategori sangat informatif,'' kata Ketua Badan Pengurus Iscel, Ari Juliano Gema, di Jakarta, Ahad (8/2). Ukuran informatif atau tidak, mengacu pada 44 variabel dari informasi dasar partai, fitur situs, kemudahan akses situs, dan kelengkapan data calon legislatif (caleg).
Ari mengatakan pemantauan mereka terhadap situs partai ini didorong pada semangat tuntutan transparansi partai politik. Menurut Iscel transparansi partai politik termasuk keterbukaan informasi caleg, sangat penting bagi pemilih untuk menentukan pilihan.
Pemantauan terhadap situs, kata Ari, menggunakan dasar pemikiran saat ini pengguna internet di Indonesia telah mencapai 25 juta orang. Dengan angka itu, menurut dia wahana internet seharusnya menjadi salah satu jalan bagi partai politik menyosialisasikan partai dan calegnya.
Peneliti Iscel Budi Pruwanto Henricus mengatakan ada empat kategori penilaian terhadap situs atau portal partai politik ini. Dari 44 variabel yang dipantau, kata dia, masing-masing mendapatkan poin satu. Untuk partai yang mendapat poin antara 1-11, dikategorikan tidak informatif. Kategori cukup informatif diberikan kepada situs yang mendapat poin 12-22. Lalu kategori informatif diberikan untuk situs dengan poin 23-33. Situs yang mendapatkan poin 34-44 dinyatakan sangat informatif.
Dari empat klasifikasi itu, pencapaian tertinggi situs partai politik nasional hanya kategori informatif. Itu pun hanya tiga partai. Yaitu Partai Peduli Rakyat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Kasih Demokrasi Indonesia.
Sementar 17 partai hanya dikategorikan cukup informatif, dan 18 partai lain tidak informatif. ''Bahkan satu partai besar, hingga hari ini situsnya rusak tidak bisa diakses. Situs PDIP,'' sebut Budi.
Selain pantauan terhadap situs, Iscel telah berupaya pula meminta data lengkap caleg kepada setiap partai politik tingkat nasional. Tapi menurut Ari, hingga hari ini permintaan tersebut tidak ditanggapi. -ann/ah