REPUBLIKA.CO.ID, BEJI--Teror paket bom masih terus melanda Jakarta dan sekitarnya. Kuliah umum yang dihadiri oleh perdana menteri Timor Leste pun tak luput dari teror tersebut.
Sebuah paket mencurigakan ditemukan di sudut salah satu gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, tepatnya di bawah auditorium tempat Xanana menghadiri kuliah umum, Selasa (22/3). Paket tersebut ditemukan oleh salah seorang panitia kuliah umum ketika kegiatan tersebut sedang berlangsung.
Panitia tersebut segera menghubungi Petugas Pengawal Presiden. Petugas segera memeriksa paket berupa dus laptop yang diikat dengan tali rafia tersebut. Ketika diperiksa dengan metal detector, tidak ada tanda-tanda keberadaan logam di dalam dus.
Karena tidak mau bertindak gegabah, petugas memanggil tim gegana untuk mengantisipasi adanya indikasi bom di dalam paket tersebut. Tim gegana segera mengamankan dan membawa dus tidak berpemilik itu ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Akan tetapi ketika kuliah umum berakhir, Waode Tifatul (51) mengaku kehilangan dus laptopnya yang ia taruh di samping tong sampah di bawah lokasi kuliah umum. “Laptop itu baru saya beli dengan keponakan saya di Mangga Dua pagi ini. Keponakan saya sudah mengambil laptopnya untuk diinstal, jadi saya hanya bawa dusnya saja. Ketika saya mendengar ada kuliah umum Xanana, saya langsung datang. Karena banyak penjagaan, saya taruh dusnya di dekat tong sampah," ujar mahasiswi program doktor di Universitas Indonesia ini. Olala...
Ikuti Whatsapp Channel Republika
