Senin 21 Mar 2011 20:33 WIB

Dinkes: Banyak Sebab Tingginya Angka Kematian Ibu

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN - Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Kustinah, mengatakan banyak faktor yang menyebabkan masih tingginya angka kematian ibu pascamelahirkan di daerah itu.

"Salah satunya karena terjadinya pendarahan saat persalinan. Dan bila tidak tertolong selama dua jam, itu bisa membuat ibu tersebut meninggal dunia," katanya di Medan, Senin (21/3).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Sumatera Utara sejak empat tahun terakhir ini dinilai cukup tinggi. Bahkan, angkanya melebihi angka AKI secara nasional yakni 228/100 ribu kelahiran hidup.

Pada tahun 2007, AKI mencapai 231/100 ribu kelahiran hidup. Tahun 2008 meningkat menjadi 258/100 ribu kelahiran hidup dan tahun 2009 menjadi 260/100 ribu kelahiran hidup. Angkanya mencapai 249/100 ribu kelahiran hidup per Agustus 2010.

"Kematian ibu pascamelahirkan juga dapat dipicu akibat menikah muda. Di bawah umur 20 tahun dan menikah diatas usia 30 tahun sangat rentan dengan kematian ibu saat melahirkan," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, melalui program Jaminan Persalinan (Jampersal) yang diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kedepannya diharapkan dapat menekan angka kematian ibu yang mencapai 288 jiwa per seratus ribu kelahiran hidup. Jampersal merupakan program bantuan pemerintah bersumber dari APBN melalui sekretariat Bina Upaya Kemenkes yang disalurkan langsung ke kabupaten/kota dan terintegrasi dalam Jamkesmas.

"Saat ini pemerintah telah membuat draf dari program itu dan sampai sekarang masih dalam tahap penyempurnaan. Biaya yang ditanggulangi dalam Jampersal tersebut diantaranya pembiayaan pemeriksaan kehamilan sebanyak empat kali, pertolongan persalinan, pelayanan bayi baru lahir, pelayanan nifas dan KB pascapersalinan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement