Senin 21 Mar 2011 19:39 WIB

Kronologis Bom Utan Kayu versi Terbaru

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Lima orang mencurigakan datang ke Komunitas Utan Kayu pada Sabtu (13/3) atau empat hari sebelum paket bom datang dan meledak. Inilah kronologis lengkapnya seperti dikutip situs kbr68h.com.

Sabtu, 12 Maret

Sekitar pukul 12:00 Sebuah mobil  Xenia dengan plat nomor B 1923 WIN warna perak datang ke Utan Kayu.  Mobil ini berpenumpang 5 orang. Dua orang langsung mengambil posisi di bawah tower radio. Satu orang ke pos satpam, satu orang memfoto plang KBR68H dan jalan. Satu orang lainnya beli rujak di seberang jalan.

Keamanan internal  menanyakan maksud kedatangan mereka. Lima orang ini awalnya mengaku ingin melaporkan mengenai orang hilang melalui radio. Namun setelah itu mereka bertanya mengenai kegiatan Ulil Abshar Abdalla. Termasuk apakah KBR68H dimiliki Ulil atau tidak.

Kelima orang ini berada di Utan Kayu sekitar 20 menit.

Selasa, 15 Maret 2011

10:00 Paket datang jam 10 langsung diterima resepsionis KBR68H. Paket diantar lelaki bertinggi 170 cm dan berkulit gelap ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla. Annisa yang baru dua hari bekerja sebagai resepsionis sempat meminta tanda terima, tapi tidak diberikan oleh kurir. (Berita selengkapnya bisa dilihat di sini)

Sekitar 12:00 Paket diantarkan ke kantor JIL

Sekitar 13:30 Paket kemudian diambil oleh OB JIL dari resepsionis dan dibawa ke kantor JIL. Sekretaris JIL membuka amplop yang berisi buku dan selembar surat. Saidiman kemudian mencoba membuka buku tebal itu. Tetapi buku itu tidak bisa dibuka karena seluruh lembaran kertasnya direkat dengan lem. Namun, melalui sampul depan yang sedikit terbuka, Saidiman bisa melihat bahwa ada rongga di tengah buku yang diisi dengan benda. Tidak ingin mengambil resiko, Saidiman kemudian membawa buku itu setengah berlari menuruni tangga kantor JIL. Di tangga Saidiman bertemu 3 orang. Ketiga orang itu mengaku dari Mabes Polri ingin bertemu  Saidiman. Saidiman kemudian memberikan paket itu  kepada tiga polisi tersebut. Ketiga polisi itu kemudian membawa paket itu ke lantai bawah dan meletakkannya di meja.

Ketiga orang yang mengaku dari Mabes Poliri itu kemudian mencungkil-cungkil buku dan berusaha melihat ke dalamnya. Ketika menemukan di dalam buku ada kabel dan benda lain yang diduga baterai mereka berhenti. Setelah situasi agak tenang sebelum polisi berusaha menjinakkan bom, tiga orang yang mengaku dari Mabes Polri ini mengaku ditugaskan untuk bertemu ormas-ormas Islam termasuk salah satunya JIL untuk mencari masukan tentang konflik agama yang terjadi di Indonesia.  Salah satu petugas polisi itu mengaku bernama Erwin Simanjuntak. Petugas ini juga sempat  menunjukkan kartu identitas, namun Saidiman tidak memperhatikan dengan detil.

Erwin Simanjuntak saat dikonfirmasi KBR68H  melalui telepon Rabu (16/3) mengaku ia memang dari Mabes Polri. Tapi ia tidak mau menjelaskan soal maksud kedatangannya ke Utan Kayu dan siapa yang menugaskannya.

Sekitar 14:00 Keamanan internal dari KBR68H membawa detektor logam  dan memindai  buku. Setelah ketahuan ada logam di dalam buku kemudian keamanan internal melapor ke Polsek dan Polres.

Sekitar 15:00 Polisi berseragam datang. Area sekitar buku kemudian dipasang Police Line.

Sekitar Pukul 16:00 Kasat Serse Dodi Hermawan berusaha menjinakkan bom dengan menyiram air ke buku dan membuka lembaran-lembaran buku. Bom meledak ketika Kasat Serse berusaha mencabut benda yang menyerupai baterai handphone yang menempel di buku.

sumber : kbr68h.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement