Senin 21 Mar 2011 17:38 WIB

Rute Transjakarta Malam Masih akan Dibatasi

Rep: Esthi Maharani/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,KEBON SIRIH--Pengoperasian transjakarta hingga malam hari di koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) masih akan dibatasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Kali ini terkait dengan rute yang akan dilalui.

Pada pengoperasian awal transjakarta malam hari pada pekan lalu, rute koridor IX ini sudah dipersingkat menjadi PGC-Pluit. Namun, setelah beberapa hari setelah uji coba pengoperasian bus transjakarta itu, ternyata dinilai kepadatan penumpang di halte-halte yang ada tidak merata.

Gubenur DKI Jakarta mengatakan dari laporan sementara, jumlah penumpang ikut mempengaruhi pelayanan. “Penumpang yang paling banyak itu dari Grogol-Cawang, sedangkan ke Pluit cenderung sedikit sekali,” katanya pada Senin, (21/3).

Sehingga, kemungkinan rute tersebut akan lebih dipersingkat hanya dari Grogol-PGC. Fauzi mengatakan pihaknya mengaku akan mengevaluasi kembali mengenai pengoperasian transjakarta malam tersebut.

Menurutnya, kebutuhan warga untuk angkutan malam hari cukup tinggi dan banyak. Hanya saja, ia beranggapan kebutuhan itu tidak akan tercukupi hanya sekadar memperpanjang beberapa jam pelayanan angkutan transjakarta. “Perlu juga menyelesaikan after midnight itu dengan angkutan malam hari,” katanya.

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Muhammad Akbar mengatakan untuk sementara jam operasional transjakarta malam hari hanya dari PGC-Pluit. Diperkirakan, armada terakhir akan tiba di halte sekitar pukul 24.00.

Uji coba transjakarta malam hari akan dilakukan sekitar satu bulan. Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan mengevaluasi lebih awal juga ada perkembangan lain. “Bisa saja, jika animo masyarakat tinggi jumlah koridor busway yang beroperasi hingga malam bisa bertambah atau durasinya ditambah lagi,” katanya.

Ada 12 bus yang beroperasi. Untuk masing-masing rute Pinang Ranti-Pluit sebanyak enam bus, dan rute sebaliknya pun enam bus. “Halte yang dioperasikan hanya 14 halte dari 25 halte yang ada,” katanya. Nantinya, setiap halte yang beroperasi larut malam akan ditempelkan jam operasional. Sementara untuk headwaynya ditargetkan 10-15 menit.

Diperkirakan, jumlah penumpang yang menggunakan bus Transjakari ini mencapai 700 orang. Angka ini diperoleh dengan asumsi jumlah penumpang akan sama ketika busway beroperasi pukul 21.00 WIB-22.00 WIB. Terlebih lagi, di koridor IX ini banyak pusat perbelanjaan yang terlewati. Sementara headway malam hari ini ditargetkan antara 10-15 menit. “Para pekerja di pusat perbelanjaan itu rata-rata belum bisa pulang sekitar pukul 21.00. Jadi, busway malam ini untuk mengakomodasi mereka,” katanya.

Dinas Perhubungan sendiri telah menatapkan  14 halte dari 25 halte di koridor IX dan telah menetapkan waktu tutup halte tersebut. Adapun halte yang ada, meliputi halte Cililitan/PGC2 (23.00), Cawang UKI (23.03), Cawang Ciliwung (23.13), Pancoran Tugu (23.13), Kuningan Barat (23.18), Jamsostek Gatot Subroto (23.20), Semanggi (23.23), Slipi Petamburan (23.27), Slipi Kemanggisan (23.27), RS Harapan Kita (23.26), Tomang Central Park (23.21), Grogol 2 (23.15), Penjaringan (23.05), dan Pluit (23.00).

Yuyun Rahayunningrum, seorang  karyawati di kawasan Sudirman mengakui keberadaan busway cukup membuat dirinya tidak kesulitan mencari angkutan umum di malam hari. Apalagi, jika jam operasinya di tambah.

Hanya saja, Yuyun berharap pelayanan busway ini bisa lebih ditingkatan lagi. Sebab, sekarang ini masih belum maksimal. Salah satunya, banyak halte yang tidak terawat dengan baik. Saat membeli karcis pun dia harus menganti. “Kalau operasinya malam hari, maka waktu busway (bus Tranjakarta) akan tepat waktu karena malam hari sudah tidak macet lagi,” katanya.  

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement