Kamis 09 Dec 2010 04:24 WIB

Kerugian PDAM Yogya Akibat Letusan Merapi Rp 5,452 M

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
Gunung Merapi
Foto: Reuters
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-–Letusan Gunung Merapi yang meluluhlantakkan wilayah Sleman yang berada di Lereng Merapi, juga menyebabkan rusaknya saluran pipa air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Martha Yogyakarta. Akibat kerusakan jaringan pipa air bersih tersebut Perusahaan daerah (Perusda) milik Pemkot Yogyakarta tersebut mengalami kerugian hingga Rp 5,452 miliar.

Menurut Direktur PDAM Tirta Martha Yogyakarta, Imam Priyono, jaringan pipa yang rusak tersebut merupakan jalur pipa dari sumber air di Umbul Wadon Sleman. "Pipa-pipa besar dengan diameter 250 milimeter sepanjang 1.586 meter rusak berat termasuk seluruh assesorisnya dan kontruksi beton penyangga pipa," paparnya, Rabu (8/12).

Meski jalur pipa dari Umbul Wadon mengalami kerusakan, tetapi distribusi air bersih di Kota Yogyakarta tidak mengalami gangguan. Pasalnya kata Imam, dengan rusaknnya jaringan pipa tersebut pasokan air bersih di Kota Yogyakarta hanya berkurang 10 persen saja dari jumlah total debit air yang dibutuhkan sebanyak 600 liter/ detik.

"Debit air dari Umbul Wadon hanya 57,5 liter/detik, sehingga pengaruhnya tidak signifikan. Kita masih bisa suplay dari sumur dalam yang kita miliki. Hanya saja memang yang dari Umbul Wadon ini kualitas airnya benar-benar sangat bagus siap untuk minum, sehingga biaya pengolahannya minim," tambahnya.

Hal itu kata Imam, berbeda dengan kualitas air yang diambil dari sumber sumur dalam di Yogyakarta. Dimana kadar besi (Fe) dan Mangan (Mg) masih cukup tinggi sehingga dibutuhkan biaya pengolahan yang cukup tinggi. PDAM sendiri saat ini memiliki 34 sumur dalam dimana 28 diantaranya terletak di wilayah Sleman dan enam lainya berada di Kota Yogyakarta yaitu dua sumur di wilayah Bener, dua sumur di Gondokusuman dan dua sumur di Kotagede.

Dikatakan Imam, untuk memperbaiki jalur pipa PDAM yang rusak di Lereng Merapi tersebut pihaknya akan mengajukan hal tersebut ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Jakarta. Berdasarkan infosmasi dari Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (Perpamsi) Kementrian PU memiliki dana untuk mengadaan  atau pencarian sumber air baru.

"Ini akan kita mintakan melalui dana itu, jadi bentuknya nanti proyek pembangunan dan kita memperoleh hibah jadi," tambahnya.

Terkait pencarian sumber air bersih, tahun 2011 mendatang pihaknya mentargetkan bias mengambil air bersih melalui sumber air di beberapa umbul di Magelang. Untuk itu, pihaknya berharap Pemprov DIY biasa menfasilitasi hal tersebut karena untuk itu membutuhkan mediasi antara Provinsi Jawa Tengah dan DIY.

Pengambilan air bersih dari Magelang menurutnya, memakan biaya tinggi karena pembangunan sambungan perpipaan. Namun kata dia, hal tersebut tidak membutuhkan biaya pengolahan yang tinggi karena kualitas air yang sangat bagus. Terkait bencana banjir lahar dingin di bantaran Kali Code, PDAM Tirta Martha kata Imam, telah memberikan bantuan bahan pokok dan pembukaan kran air bersih di beberapa titik evakuasi di sepanjang Kali Code.

Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan PDAm Yogyakarta, Digdoyo mengatakan,  untuk membantu pengadaan air bersih bagi para korban bencana Merapi baik yang terkena letusan maupun terkena banjir lahar dingin hingga 8 Desember 2010 lalu pihaknya telah mengeluarkan 541 tangkai air bersih ke masyarakat. Selain itu juga telah didistribusikan beberapa pak/ dus bahan pokok ke masyarakat.

"Untuk kebutuhan air bersih di bantaran Kali Code bagi masyarakat yang terkena banjir lahar dingin, kita telah membuka kran air bersoh untuk umum di beberapa titik. Ini kita ambil langsung dari reservoar yang terdekat," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement