Kamis 17 Mar 2011 13:25 WIB

Dibandingkan PSK, Ibu Rumah Tangga Lebih Berpotensi Tertular AIDS

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Kaum pria dari kalangan wiraswasta mendominasi jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu 1989-2010. Kondisi tersebut secara tidak langsung ikut meningkatkan potensi ibu rumah tangga tertular HIV/AIDS.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jatim, dr Herlin Ferliana, mengatakan bahwa kaum pria lebih berisiko terkena HIV/AIDS karena mobilitasnya lebih tinggi daripada kaum wanita. Demikian halnya dengan kalangan wiraswastawan berisiko tinggi lantaran memiliki banyak kesempatan menginap di hotel.

"Akibatnya pula, ibu rumah tangga memiliki potensi yang lebih besar tertular virus HIV/AIDS daripada kalangan PSK (pekerja seks komersial) yang dulu sempat mendominasi kasus HIV/AIDS," ungkap Herlin dalam seminar tentang Optimalisasi Pemanfaatan Data SKDI yang diselenggarakan BKKBN Jatim itu.

Herlin juga menyebutkan adanya tren perubahan kasus HIV/AIDS. "Ada perubahan tren kasus HIV/AIDS di Jatim. Sebelum 1989, kasus AIDS lebih banyak didominasi kaum perempuan,'' katanya. ''Sedangkan, sekarang adalah laki-laki dari kalangan wiraswastawan."

Pada 1989-2001, jumlah penderita HIV/AIDS di Jatim tercatat hanya 219 orang. Namun pada 1989-2010, jumlahnya meningkat menjadi 21.770 orang. Dari jumlah itu, dia mengemukakan bahwa 67 persen di antaranya adalah kaum pria. Sebanyak 53 persen dari jumlah tersebut adalah kalangan wiraswasta.

Dari segi usia, jelas Herlin, kelompok umur 20-39 tahun yang memiliki potensi menularkan virus tersebut. Kelompok usia 20-39 tahun termasuk kelompok usia yang suka berganti-ganti pasangan, kecenderungan melakukan seks bebas, dan pengguna narkoba.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Jatim menduduki peringkat ketiga nasional kasus HIV/AIDS setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Di Jatim terdapat enam daerah penyumbang kasus HIV/AIDS terbesar, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Jember, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kota Malang, dan Kabupaten Sidoarjo.

Oleh sebab itu pula, sejak 2003 Jatim ditetapkan sebagai daerah epidemi terkonsentrasi dan faktor utama penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual sebanyak 59,2 persen dan penggunaan narkoba sekitar 30,5 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement