Rabu 16 Mar 2011 18:25 WIB

Hino Dutro Produksi Purwakarta Diekspor ke Vietnam

Rep: teguh firmansyah/ Red: taufik rachman

PURWAKARTA  --  PT. HINO Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) mulai melakukan ekspor kendaraan jadi (CBU) Hino Dutro ke Vietnam dengan memanfaatkan skema kerja sama perdagangan di ASEAN.

"Hingga saat ini pemanfaatan kapasitas terpasang industri, telah mencapai lebih dari 35 ribu unit kendaraan per tahun. Hal ini menunjukan bahwa investasi telah dimanfaatkan sepenuhnya dan jalan untuk meningkatkan investasi kedepan telah terbuka," ujar Presiden Direktur  PT. HINO Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), Kenji Ohara, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/3)

Menurut Kenji ekspor perdana Dutro ke Vietnam sangat dimungkinkan. Hal ini mengingat Hino Dutro yang akan di ekspor telah memenuhi tingkat kandungan lokal melebihi 40 persen.  "Ekspor ini sekaligus melakukan percobaan penetrasi pasar ekspor. Kami percaya ini akan menjadi peluang baik bagi Hino kedepan,"kata dia.

Sekadar catatan, Pabrik Hino ini semula berada di Bekasi dan Pulogadung Jakarta dan mulai produksi di kawasan industri kota bukit indah Purwakarta pada pertengahan 2003 dengan kapasitas awal 10 ribu unit.

Presiden Komisaris PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI)  Gunadi Sindhuwinata  mengatakan target ekspor Hino Dutro ke Vietnam tahun ini adalah sebesar 200 unit kendaraan jadi. Sementara ekspor 200 unit juga akan dilakukan secara terurai (CKD) ke Malaysia.  Selain itu Hino juga mengekspor komponen ke Thailand, Pakistan, Vietnam dan Malaysia.

"Target keseluruhan   ekspor pada tahun ini 10 persen atau 3.700 unit dari total kapasitas produksi untuk semua varian,"katanya. Hino, lanjut Gunadi, kini menguasai 76 persen pangsa pasar untuk mobil komersial terutama jenis truk berat dan ringan.

Menurut Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun, kendaraan bermotor yang diproduksi di pabrik PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia adalah jenis kendaraan bermotor niaga angkutan barang dan angkutan penumpang dengan kapasitas Gross Vehicle Weight (GVW) mulai dari 5 ton sampai dengan 26 ton.

Sementara jumlah produksi pada 2010 sebesar 8.050 unit. Pencapaian tersebut menggambarkan terjadinya peningkatan serapan pasar domestik akan kendaraan niaga yang juga merupakan salah satu indikator positif dari tumbuhnya perekonomian nasional.

"Kita harapakan dengan telah terbentuknya skala ekonomi, berarti tingkat kandungan komponen dalam negeri dapat terus ditingkatkan,"jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement