Sabtu 05 Feb 2011 18:07 WIB

Mendiknas Jamin Mahasiswa Bisa Kembali ke Mesir

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menjamin mahasiswa dan mahasiswi asal Indonesia yang telah dipulangkan dari Mesir akibat pergolakan di negara itu, akan bisa kembali apabila kondisi negeri itu sudah aman. "Kalau pihak diplomatik bilang aman, mereka akan kami fasilitasi untuk kembali ke sana. Kalau dipulangkan gratis, maka mereka akan dikembalikan secara gratis pula," katanya menjawab ANTARA di Surabaya, Sabtu.

Ia mengemukakan hal itu setelah meninjau rumah/kos mahasiswa FE Unair Surabaya Reza Hendra Pudji Prasetyo (18) di Jalan Bogorami I/23-B, Kenjeran, Surabaya, yang merupakan salah seorang dari ribuan penerima Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin (Bidik Misi) Tahun 2010. Sebelumnya, mahasiswi Tingkat 4 Jurusan Syariah Fakultas Syariah Universitas Al Azhar asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Robiah Al Adawiyah, tiba di daerahnya, 4 Februari, namun ia masih ingin kembali ke Mesir untuk melanjutkan kuliah di Al Azhar, Kairo.

"Proses kuliah Robiah sudah hampir selesai, karena itu semoga situasi di Mesir segera kondusif dan anak saya bisa kembali melanjutkan kuliah secepatnya. Saya harap pemerintah memenuhi janjinya," ujar ayah Robiah, Hidayat Marhawi.

Menurut Mendiknas, Presiden telah memimpin rapat terbatas pada Senin (31/1) untuk membentuk Satgas Evakuasi WNI yang dipimpin Hassan Wirajuda (mantan Menlu) dengan tugas untuk melakukan evakuasi dan bila aman akan memfasilitasi pengembalian ke Mesir. "Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan evakuasi WNI dari Mesir dalam jumlah berapa pun dan hingga kini telah berlangsung dalam dua gelombang pemulangan," katanya.

Setiba di Tanah Air, mereka ditampung di Asrama Haji Pondok Gede untuk dipulangkan ke daerah asal. "Kalau berasal dari Jawa akan dipulangkan dengan moda transportasi darat, tapi kalau dari luar Jawa dipulangkan dengan pesawat," katanya.

Selain itu, pemerintah juga telah memutuskan untuk memfasilitasi pengembalian mereka ke Mesir bila kondisi di negara itu telah aman."Itu 'kan force majeur, kalau pihak diplomatik bilang aman, maka pemerintah memfasiltasi mereka untuk kembali ke Mesir. Kalau aman, maka kami akan melakukan komunikasi yang sifatnya antarnegara," katanya.

Hal itu juga termasuk dirinya yang akan berusaha menjalin komunikasi dengan Menteri Pendidikan Mesir terkait rencana pengembalian mahasiswa asal Indonesia ke universitas di Mesir. "Totalnya ada 4.200-an mahasiswa Indonesia yang kuliah di Mesir, tapi kemungkinan akan ada 5.000-an mahasiswa yang pulang dalam situasi sekarang, karena mereka yang nggak lulus dan sungkan mendaftar ke KBRI akan ikut pulang juga," katanya, tersenyum.

Hingga dua gelombang kedatangan WNI dari Mesir, katanya, tercatat 600-an mahasiswa yang sudah kembali ke Tanah Air.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement