Senin 07 Feb 2011 17:09 WIB

Mayat Wanita di Gerbong Pupuk

Rep: bowo pribadi/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Sesosok mayat wanita, Senin (7/2) pagi, ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah gerbong pupuk di lingkungan Stasiun Poncol Semarang.

Mayat yang diketahui bernama Murniati (42) warga Perbalan Purwosari RT 3 RW 2, Kecamatan Semarang Utara ini ditemukan dengan luka parah yang diakibatkan oleh benda tumpul dan tajam di bagian kepala.

Diduga wanita ini memanfaatkan gerbong pupuk di stasiun Poncol --yang sudah tidak dipakai lagi-- untuk tempat tinggal sehari- hari ini menjadi korban pembunuhan. Menurut salah seorang saksi, Sumiati (25) warga Desa Kangkung Mranggen Demak sehari sebelum ditemukan tak bernyawa ia sempat bertemu dengan korban sekitar pukul 15.00 WIB.

Kepada saksi, Murniati mengaku baru saja bertengkar dengan seseorang yang tak disebutkan identitasnya. Sehingga dengan siapa Murniati bertengkar ia tak tahu hingga jasad rekannya itu ditemukan. "Saya pun juga kaget tahu- tahu sudah melihat Murniati ditemukan tak bernyawa di salah satu gerbong pupuk," imbuhnya di lokasi penemuan mayat.

Saksi yang lain, anak Murniati, Deo (13) mengatakan ketemu kali terakhir dengan ibunya sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah itu dia tidak ketemu lagi. "Saya ketemu dengan ibu kemarin sekitar pukul 16.00 WIB karena ibu saya pulang setelah nyumbang dari hajatan," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Reskrim Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Didit Wijanardi besama Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Augustinus Barlianto mengatakan polisi menduga korban tewas akibat pembunuhan.

Karena ditemukan tanda luka bekas pukulan benda tumpul dan benda tajam. "Kita menduga korban tewas akibat dibunuh, karena ditemukan luka lebam dan luka akibat benda tajam," tutur Kombes Didit Wijanardi.

Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, pihaknya sudah menemukan petunjuk yang mengarah kepada siapa pelaku pembunuhan ini. "Dari olah TKP dan keterangan sejumlah saksi kita sudah menemukan titik terang siapa pelakunya. Diduga karena persoalan asmara," tambahnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement