Selasa 25 Jan 2011 08:00 WIB

Pemilihan Anggota Majelis Rakyat Papua Harus Steril dari Politik

REPUBLIKA.CO.ID,SENTANI--Wakil Bupati Jayapura, Papua, Zadrak Wamebu, mengatakan pemilihan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) harus streril dari politik. "Pemilihan anggota MRP tidak diperbolehkan menggunakan intrik-intrik politik karena bukan untuk memperebutkan kursi tetapi membahas tentang budaya, nilai kultural masyarakat Papua," katanya kepada wartawan seusai menghadiri musyawarah pemilihan anggota MRP tahap pertama untuk wilayah Kabupaten Jayapura, di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), di Sentani, Senin.

Ia menegaskan, Majelis Rakyat Papua bukan lembaga legislatif yang diusung partai politik, tetapi lembaga kultur yang memperjuangkan hak-hak dasar orang Papua, budaya, serta sejarah.

Ia mengatakan, tatacara kerja anggota MRP tidak sama pula dengan legislatif. Dalam bermusyawarah anggota MRP diatur oleh ketentuan yang ditetapkan sendiri baik untuk kelompok Adat maupun Tokoh Perempuan.

Ia mengemukakan, jika diposisikan lembaga MRP adalah tempat membahas nilai-nilai budaya, sejarah, tata cara bermusayawarah di kampung, tatacara pengambilan keputusan, serta jati diri masyarakat Papua, untuk diangkat ke permukaan agar dapat diketahui oleh masyarakat luas.

Disamping itu, MRP berperan membantu legislatif dan eksekutif dalam mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat.

Menyinggung tentang banyaknya masyarakat yang ikut pada pemilihan anggota MRP periode 2011-2016 ini, ia dengan tegas mengatakan, ajang ini bukan politik sehingga masyarakat jangan digiring bahwa pemilihan anggota MRP sama dengan pemilihan anggota legislatif.

Sementara Ketua Panitia pemilihan anggota MRP Ted J.Mokay, mengatakan, pemilihan anggota MRP tahap pertama untuk Kabupaten Jayapura berjalan lancar dan demokratis meskipun pada saat pemilihan sempat diwarnai intrupsi dari para peserta.

Dari 73 peserta yang mengikuti musyawarah tahap pertama yang terdiri dari Tokoh Adat 36 orang dan 37 orang dari Tokoh perempuan yang terpilih sebanyak 12 orang, 6 orang dari Tokoh Adat, 6 orang perempuan.

Dari 12 orang ini, selanjutnya akan dikirim ke Panitia pemilihan wilayah kemudian selanjutnya mengikuti musyawarah pemilihan tahap dua pada Rabu (26/1) untuk mendapatkan empat orang yang akan mewakili wilayah I di MRP.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement