Jumat 24 Dec 2010 05:42 WIB

Pasca-Merapi, Pertumbuhan Ekonomi DIY 2011 Diprediksi Stagnan

Gunung Merapi
Foto: Reuters
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2011 diperkirakan sebesar 4-5 persen, stagnan dibanding pertumbuhan 2010. "Pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak akan melebihi 5 persen, itu artinya stagnan jika dibanding pertumbuhan 2010," kata pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Lincolin Arsyad di Yogyakarta, Kamis (23/12).

Angka pertumbuhan 4-5 persen tersebut berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi ada pada kisaran 6 persen pada 2011. "Data ekonomi makro lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan ekonomi DIY tidak pernah lebih dari 5 persen, tergolong rendah dibanding provinsi-provinsi lain," katanya.

Terlebih lagi letusan Gunung Merapi borpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi DIY karena Kabupaten Sleman yang selama ini menjadi lokomotif perekonomian masih belum pulih. "Tantangan perekonomian DIY tahun depan memang berat. Tidak ada bencana saja pertumbuhannya lambat, apalagi setelah tertimpa bencana," katanya.

Lincolin yang juga Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia DIY mengatakan industri pariwisata meski masih lesu pascaletusan Gunung Merapi, tetap akan menjadi andalan utama untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi DIY tahun depan. "Sektor pariwisata saat ini membutuhkan pencitraan positif setelah diterpa isu negatif pascaletusan Gunung Merapi. Dibutuhkan kerja sama lintas sektoral antara pemerintah, insan pariwisata, pelaku bisnis, dan tentunya masyarakat sebagai pelaku utama," katanya.

Meski tidak memiliki sumber daya alam melimpah, DIY dengan segala tradisi kekerabatan erat antarmasyarakat, memiliki modal sosial besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. "Lagi pula DIY merupakan 'sarangnya' intelektual-intelektual handal yang pemikirannya dapat dipakai untuk memulihkan perekonomian pascabencana," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement