REPUBLIKA.CO.ID, UMBAI—Bursa Saham India di Bombay (BSE) secara resmi merilis indeks saham syariah, Senin (27/12). Pembukaan indeks syariah ini diharapkan mampu memperluas perdagangan saham komunitas muslim India di negara tersebut.
BSE Tasis Syariah, demikian indeks saham itu dinamakan, terdiri dari 50 saham utama yang dahulu berasal dari indeks 500 BSE. Guna meyakinkan para investor muslim, BSE melalui dewan ulama Islam dan ahli hukum telah memastikan semua prosedur sesuai dengan hukum Islam.
Artinya, aliran dana yang masuk dijamin tidak akan mendapatkan keuntungan yang tercampur dari bunga atau penjualan produk yang terkategori haram seperti alkohol, tembakau atau senjata api.
Direktur Eksekutif Bombay Stock Exchange, Madhu Kannan, mengatakan indeks BSE Islam akan menarik investasi komunitas Islam India dan luar negeri. “Kehadiran BSE Tasis akan menarik investor dalam jumlah besar dan membantu meningkatkan inklusi keuangan,” katanya seperti dikutip dari Alarabiya, Senin (27/12).
Dia juga mengatakan Indeks juga akan membangun dasar untuk lisensi pembangunan produk keuangan syarian termasuk reksa dana, pertukaran modal yang diperdagangkan dan produk terstruktur.
"Bombay Stock Exchange memiliki jumlah saham terbesar yang terdaftar di India, “ papar Direktur Riset Tasis Shariq Nisar. Menurut dia, besarnya saham syariah yang terdaftar di BSE jauh lebih besar ketimbang penggabungan saham negara Islam Timur Tengah dan Pakistan yang disatukan.