Sabtu 25 Dec 2010 12:10 WIB

Perkuata Pengusaha, Muhammadiyah Jabar Bangun Jaringan

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, membentuk jaringan pengusaha sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan kemandirian. "Dengan terbangunnya komunikasi antar pengusaha, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan ekonomi Muhammadiyah," katanya di Tasikmalaya, Jumat (24/12).

Ketua Majelis Ekonomi PW Muhammadiyah Jawa Barat, Suhada, mengemukakan hal itu kepada melalui siaran pers di Tasikmalaya. Pembentukan jaringan pengusaha untuk pengembangan perekonomian itu sebelumnya telah dirumuskan para pengusaha Muhammadiyah yang digelar dalam forum di kawasan tempat wisata kolam renang 'Maarif Garden' Tasikmalaya.

Menjawab harapan pentingnya kemandirian dari aspek ekonomi, kata Suhada untuk menjalin erat silaturahmi pengusaha Muhammadiyah sekaligus membangun jejaring ekonomi persyarikatan Muhammadiyah. Ia berharap kegiatan silaturahmi antarpengusaha warga Muhammadiyah itu dapat

merumuskan model pengembangan ekonomi internal Muhammadiyah.

Menurut dia, aset yang dimiliki pengusaha Muhammadiyah sangat banyak dengan pengelolaan yang dilakukan secara optimal, bahkan secara personal kader Muhammadiyah banyak yang sudah menjadi pengusaha. "Alangkah baiknya kalau itu disatukan sehingga dapat menjadi kekuatan bersama," katanya.

Sementara itu aspek ekonomi bagi Muhammadiyah, kata Suhada merupakan bagian dari dakwah. Dengan pengembangan ekonomi diharapkan Muhammadiyah dapat memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.

Bahkan, ia berharap Muhammadiyah Jawa Barat dapat membuat strategi pengembangan ekonomi satu abad ke depan sesuai dengan visi Majelis Ekonomi Pusat Muhammadiyah. "Kami berharap akan dapat mengembalikan etos dan semangat berwirausaha kepada warga Muhammadiyah, meskipun harapan tersebut cukup berat diwujudkan dimasa sekarang ini, karena masih ada beberapa kendala yang sulit dihilangkan.

"Kalau warga Muhammadiyah bisnis bisa berhasil, tetapi jika dikelola oleh organisasi menjadi mundur," katanya.

Sehingga massa yang akan datang, seiring berjalannya dakwah, kendala tersebut harus dirubah, dengan komitmen dari pimpinan dan para pengusaha Muhammadiyah. Ia menjelaskan pimpinan dapat mengembangkanya dengan membuat kebijakan secara organisasi, sedangkan para pengusahanya menjalin jaringan dan taat terhadap aturan persyarikatannya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar, Herman, mengatakan Muhammadiyah Jabar belum menjalankan fungsi ekonomiya dengan baik disebabkan tidak teroptimalisasikannya potensi yang sudah ada. "Sebenarnya Muhammadiyah Jabar memiliki potensi yang besar, tetapi tidak dikelola dengan maksimal," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement