Ahad 19 Dec 2010 06:10 WIB

Selesai, Draf Pedoman Standar Ujian Nasional

Rep: yulianingsih/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof Mohammad Nuh menegaskan bahwa pihaknya telah menyelesaikan pedoman operasional standar atau pedioman standarisasi pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2011 mendatang. Pedoman standar itupun menurut Mendiknas akan segera disahkan pekan depan. Dengan begitu pedoman tersebut bisa digunakan untuk pelaksanaan penyelenggaraan UN tahun 2011 mendatang.

"Draftnya sudah kita susun dan akan kita sampaikan ke Presiden untuk segera disahkan. Mudah-mudahan pekan depan sudah disahkan," terangnya usai menjadi pembicara kunci pada sidang senat terbuka Milad ke-50 Universitas Ahmad dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (18/12).

Mendiknas sendiri menyampaikan pidaton bertema berak pembaharuan pendidikan berbasis integritas moral dan intelektual menuju Universitas bertaraf Internasional.   Puncak Milad UAD sendiri dihadiri ratusan dosen dan cibitas akademika setempat. Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang hadir dalam kesempatan itu adalah Dr Haedar Nashir.

Diakui Mendiknas, tambahan mata pelajaran yang akan masuk dalam UN tahun 2011 hanya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pihaknya tidak akan menambah mata pelajaran lagi untuk masuk dalam UN tahun 2011 mendatang. Selain tambahan mata pelajaran pendidikan agama, mekanisme pelaksanaan UN tahun 2011 juga agak sedikit berubah dibandingkan tahun sebelumnya. Namun begitu Mendiknas tak menjelaskan lebih lanjut terkait perubahan mekanisme tersebut. Pihaknya meminta untuk menunggu setelah pedoman tersebut di sahkan.

Dalam pidatonya di Milad UAD sendiri Mendiknas mengatakan bahwa, tugas terpenting perguruan tinggi adalah membangun mindset (pola pikir) terhadap mahasiswa dan civitas akademiknya. Menurut Mendiknas, ada lima pola pikir yang harus ditanamkan oleh perguruan tinggi dalam diri civitasnya, yaitu pola pikir berbasis disiplin ilmu tertentu, pola pikir mensintesiskan berbagai ilmu, pola pikir kreatif, pola pikir saling menghargai, dan pola pikir berbasis etika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement