Jumat 17 Dec 2010 05:41 WIB

Kemdiknas tak Risau Peneliti Indonesia Menetap di Luar Negeri

Rep: Annisa Mutia/ Red: Djibril Muhammad
Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal
Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Banyak peneliti dan ilmuan handal milik Indonesia yang berprestasi dan menetap di luar negeri. Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal, mengatakan hal itu tidak menjadi masalah asalkan mereka dapat memberikan kontribusi kepada Indonesia. "Dengan kesejahteraan, imu, dan jaringan yang lebih banyak para ilmuan itu dapat kasih sumbangsih ke Indonesia," ujar Fasli, saat ditemui di Gedung Kemterian Pendidikan Nasional, Jakarta, Kamis (16/12).

Pasalnya, kata Fasli, pada waktunya jika Indonesia sudah memiliki tingkat kecanggihan dan kesejahteraan yang seperti yang mereka miliki, mereka akan kembali. "Ini hanya masalah waktu, tidak ada masalah," katanya.

Menurut Fasli, transfer ilmu dan teknologi antara ilmuan Indonesia di luar negeri dan dalam negeri diperlukan untuk membentuk klaster bentuk jaringan. Melalui jaraingan tersebut, mereka berdiskusi perihal isu yang dapat kerjakan.

"Ilmuan di luar negeri juga dapat memberikan pengayaan atau capasity building, dan bersama misalnya mengembangkan sebuah usaha yang potensial Indonesia, tapi belum didukung alat dan sumber daya yang memadai," papar Fasli.

Lebih lanjut, Fasli menerangkan, sebenarnya ladang penelitian di Indonesia melimpah untuk dijadikan inovasi. Namun, dia mengatakan, tidak diperlukan adanya regulasi untuk menjembatani para ilmuan Indonesia dengan kalangan industri untuk membuat inovasi tersebut. "Tidak perlu regulasi, tetapi kita perlu beri kemudahan saja," tutup Fasli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement