REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Diprakarsai Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) DI Yogyakarta, warga korban Merapi berinisiatif memperbaiki saluran pipa air bersih di kawasan Kali Kuning, yang rusak akibat eruspi Merapi.
Pipa air ini terletak di lereng Merapi di kawasan Plumbon, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Sebelum rusak, pipa ini berfungsi mengalirkan air dari mata air Umbul Wadon dan Umbul Lanang, yang terdapat di Kali Kuning di Desa Umbulharjo.
''Alhamdulillah, pipa air untuk warga itu hanya rusak sekitar 350 meter. Kami menggantinya dengan pipa baru sehingga air bersih bisa kembali mengalir untuk kebutuhan warga di sekitar Umbulharjo ini,'' kata Ketua FPUB-DIY, KH Abdul Muhaimin, Sabtu.
Perbaikan pipa air berbahan besi ini dilakukan dengan cara gotong royong dengan mengikutsertakan anggota Tim SAR DI Yogya, anggota TNI-AD dari Korem Pamungkas, dan anggota polisi dari Polres Sleman. Pekerjaannya dilakukan secara manual dan tergolong berbahaya karena lokasinya berada di tepian lembah Kali Kuling sedalam 50 meter.
Tanah lembah ini, yang menjadi gundul karena pohon-pohonnya hangus terbakar awan panas, dapat sewaktu-waktu longsor menimpa para pekerja. Pipa-pipa harus dipasang di dasar lembah ini di tepi Kali Kuning, yang masih dipenuhi batuan dan pasir material Merapi yang belum stabil.
Sedang dari arah atas Kali Kuning (Utara), banjir material Merapi bisa saja sewaktu-waktu menerjang pekerja, terutama saat hujan deras di puncak Merapi.
Muhaimin, yang juga pimpinan Ponpes Nuruh Ummahat, Kota Gede, Yogyakarta, mengatakan pipa-pipa baru ini dibeli dengan dana yang dikumpulkan FPUB dari sumbangan masyarakat. Sekurangnya dibutuhkan 80 pipa, masing-masing sepanjang lima meter berdiamer 4 inchi, untuk perbaikan saluran air ini. ''Kami hanya menyediakan pipa pengganti, sedangkan pengerjaannya semuanya dilakukan dengan tenaga sukarela.''
Ikuti Whatsapp Channel Republika
