Senin 06 Dec 2010 03:08 WIB

Banjir Lahar Dingin , Ruas Muntilan-Yogyakarta Ditutup

Banjir lahar dingin Merapi di Sungai Gendol
Banjir lahar dingin Merapi di Sungai Gendol

REPUBLIKA.CO.ID,MUNTILAN--Banjir lahar dingin susulan yang melewati sejumlah sungai mengakibatkan jalur Jalan Raya Muntilan Kabupaten Magelang-Yogyakarta ditutup, karena air dan material Gunung Merapi meluap hingga badan jalan, Ahad

"Sejak sekitar pukul 12.30 WIB hingga saat ini (sekitar pukul 14.00 WIB) jalan Magelang-Yogyakarta ditutup," kata Kepala Sub Bidang Penanggulangan Bencana, Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat, dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Heri Prawoto di Magelang.

Luapan air dan pasir Merapi, katanya, hingga di atas Jembatan Gempol, Dusun Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang di aliran Kali Putih, dan Jembatan Muntilan, Kecamatan Muntilan, di aliran Kali Blongkeng.

Ia menjelaskan, penutupan arus lalu lintas untuk mengantisipasi jatuhnya korban. "Hingga saat ini tidak ada korban akibat banjir lahar dingin susulan, dampak sekunder letusan Gunung Merapi," ucapnya.

Pemakai jalur setempat dialihkan ke jalan lain yang relatif aman dari bahaya banjir lahar dingin susulan. Antrean berbagai jenis kendaraan terjadi hingga kawasan Taman Agung, Muntilan, sedangkan Jalan Pemuda di pusat kota Kecamatan Muntilan yang hari biasa hanya untuk satu jalur, digunakan untuk dua jalur.

Kemungkinan, katanya, hujan cukup deras terjadi di kawasan Gunung Merapi. Petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Yulianto mengatakan, hujan cukup deras di kawasan lereng barat puncak Merapi sejak sekitar pukul 11.30 hingga 13.00 WIB.

"Sedangkan di sisi barat laut dan utara hanya gerimis, memang terjadi peningkatan volume air antara lain di alur Sungai Apu, Trising, dan Senowo. Kali Lamat juga banjir lahar dingin," paparnya.

Seorang warga Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, sekitar delapan kilometer barat puncak Merapi di kawasan alur Kali Lamat, Gimono menuturkan, banjir lahar dingin susulan terjadi di alur Sungai Lamat.

Puluhan warga setempat yang sedang menambang pasir di Jembatan Kalibening di alur Kali Lamat, Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, bergegas meninggalkan tempat itu untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat banjir tersebut.

Sekitar 12 truk yang antre memuat pasir dari sungai itu, katanya, oleh awak angkutannya segera dibawa menjauh dari jembatan tersebut. Seorang warga Desa Mangungsoko, Kecamatan Dukun, sekitar sembilan kilometer barat puncak Merapi di kawasan Sungai Senowo, Suyud mengatakan, banjir lahar dingin susulan pada Minggu relatif lebih kecil daripada peristiwa serupa beberapa hari terakhir.

"Siang ini selama sekitar setengah jam banjir lahar dingin, tetapi lebih kecil dari banjir yang kemarin-kemarin," ujarnya membandingkan. Sejumlah warga setempat menyaksikan banjir dari tepi sungai tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement