Kamis 02 Dec 2010 05:45 WIB
Pesawat Latih Jatuh

Reza Melakukan Terbang Solo

Rep: muhammad fakhruddin/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Reza M. Faruqi, dipastikan melakukan terbang solo. Siswa taruna yang menerbangkan pesawat latih jenis Tobago buatan Prancis tahun 1997 milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug jatuh di perairan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten.

Hingga kini tim SAR belum menemukan sang pilot dan masih terus melakukan pencarian. Ketua tim pencarian dari STPI Curug, Dody Wahyu, mengatakan, di dalam pesawat yang terjatuh tersebut hanya terdapat satu orang bernama Reza M. Faruqi yang sedang training menerbangkan pesawat  dari Bandara Budiarto Curug, Tangerang menuju Bandara Meranti di Lampung.

Reza menerbangkan pesawatnya dari Bandara Budiarto sekitar pukul 08.00 WIB. Kemudian, Bandara Budiarto kehilangan kontak dengan pesawat tersebut saat melintas di perairan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten.

Mengapa Reza terbang tidak ditemani instruptur ? Dody enggan menjawab. "Nanti kita ada rilis resminya," kata Dody, Rabu (1/12).

Dody membantah pesawat tersebut berisi tiga orang.  Menurut Dody, dokumen yang ditemukan tim Polair Polda Banten di sekitar lokasi jatuhnya pesawat yang menyebutkan pesawat beisi tiga orang, Yakni Pilot, Arie Aditya; Instruktur Pesawat, Mr. Tubagus YB; dan siswa taruna, Reza M. Faruqi, merupakan dokumen sehari sebelumnya. "Secara resmi nanti kita jelaskan," ujar Dody.

Hingga kini tim gabungan dari Polair Polda Banten, Lanal Banten, dan Badan SAR Nasional masih melakukan pencarian korban.

Sebelumnya, Kapospol Polair Bojonegara Dit. Polair Polda Banten, Briptu Turip, mengatakan posisi jatuhnya pesawat itu sekitar satu mil dari dermaga penyeberangan rakyat Grenyang. "Dari hasil pencarian dengan menggunakan radar sonar terdapat tanda yang diduga pesawat namun kepastiannya kita belum tahu," kata Turip.

Setelah mengantongi titik koordinat jatuhnya kapal, tim pun melakukan penyisiran dan menemukan puing-puing pesawat latih PK 62 B milik STPI Curug di kedalaman 10 meter sampai 15 meter di bawah permukaan laut. Di lokasi tersebut, tim menemukan 2 buah jok pesawat berikut sandaran kepala. Selain itu tim juga menemukan dokumen penerbangan berupa peta, kartu siswa pilot, dan lisensi terbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement