Selasa 30 Nov 2010 07:46 WIB

Wakaf Uang Belum Tersosialisasi dengan Baik

Rep: syahruddin el fikri/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Potensi wakaf uang di Indonesia, masih belum tersosialisasi secara maksimal. Demikian ditegaskan anggota Divisi Pembinaan Nazir Badan Wakaf Indonesia (BWI), Jafril Khalil kepada Republika, Senin (29/11) di Jakarta.

Menurutnya, sejak disosialisasikan setahun lalu, hingga saat ini total wakaf uang baru terkumpul sekitar Rp 2 Miliar. “Padahal, jumlah umat Islam di Indonesia lebih dari 88 persen. Tentu kondisi ini sangat memprihatinkan,” tegasnya.

Jafril berharap, pada tahun-tahun mendatang, akan semakin besar jumlah wakaf uang yang bisa dikumpulkan oleh Badan Wakaf Indonesia. Ia menyontohkan, nilai wakaf yang berhasil dikumpulkan Badan Wakaf Malaysia di negeri jiran tersebut. “Dalam setahun, dengan jumlah umat Islam hanya sekitar 10 persen dari jumlah penduduk Indonesia, mereka mampu mengumpulkan sekitar Rp 50 Miliar. Betapa besar potensi yang berhasil mereka lakukan,” ujarnya.

Karena itu, Jafril yang juga Komisaris Zakirah Health Care ini berharap, sosialisasi wakaf uang bisa lebih ditingkatkan. Sehingga bisa mengumpulkan dana wakaf lebih besar. “Jika kita mau jujur, andai dalam sebulan sekitar dua juta saja nasabah perbankan yang menjadi mitra BWI mewakafkan uangnya dengan rata-rata Rp 100 ribu, maka dalam sebulan sedikitnya ada Rp 20 miliar yang berhasil dikumpulkan,” paparnya.

Mantan CEO Asuransi Syariah Mubarakah ini menjelaskan, saat ini BWI telah bermitra dengan tujuh perbankan nasional. Kedepannya, Jafril berharap, bisa bermitra dengan banyak perbankan lagi, terutama yang ada di daerah seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD).

“Untuk mempercepat sosialisasi, kami juga terus membuka perwakilan Badan Wakaf di daerah. Saat ini, sudah ada BWI di Provinsi Jawa Timur serta Provinsi Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement