Rabu 24 Nov 2010 12:41 WIB

Gunung Bromo Masih Menimbulkan Gempa Vulkanik

Rep: asep nurzaman/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Gempa vulkanik dan tremor akibat aktivitas Gunung Bromo terus berlangsung hingga malam ini sejak status ditingkatkan dari Siaga ke Awas pada Selasa petang tadi. Amplitudo juga menunjukkan aktivitas dari terkecil 5 mm hingga terbesar 30 mm.

Namun, semua itu hanya bisa terpantau melalui sismograf di Pos Pantau Sawur, Bromo, yang berjarak kurang dari 3 kilometer dari kawah Bromo. ''Gempa ini memang tidak terasa secara langsung,'' ungkap Syafii, petugas Pos Pantau Sawur, kepada Republika, Selasa (23/11) pukul 22.25 WIB.

Ia juga menganggap wajar jika warga sekitar Gunung Bromo tidak panik menghadapi peningkatan status menjadi Awas ini. ''Yang penting, kawasan dalam radius 2,5-3 km dari kawah Bromo disterilkan dari segala aktivitas warga,'' tutur Syafii. Saat ini, menurut dia, asap tebal yang membawa abu halus masih menjulang ke udara dengan ketinggian 250-300 meter.

Ia juga menyebutkan, Gunung Bromo memiliki karakter yang berbeda dengan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, yang lebih dulu berstatus awas dan mengalami erupsi. Gunung Merapi yang berbentuk kerucut memicu terjadinya dampak letusan yang hebat. ''Sedangkan Gunung Bromo kawahnya terbuka, sehingga tidak terlalu berbahaya jika terjadi letusan. Seperti pada 2004, lontaran materialnya hanya menjangkau radius 500 meter,'' katanya..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement