Selasa 23 Nov 2010 07:30 WIB

Pemkab Klaten Tawarkan Transmigrasi Bagi Warga Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menawarkan alternatif transmigrasi ke Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, bagi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana Gunung Merapi. "Kabupaten Kubu Raya telah siap menerima perpindahan sebanyak 500 keluarga dari lereng Gunung Merapi," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Edy Hartanta, Senin.

Penyediaan fasilitas tempat tinggal di lokasi tujuan transmigrasi, jelasnya, akan dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Dengan demikian, lanjut Edy, pemkab tengah berupaya menyosialisasikan program transmigrasi tersebut kepada para warga yang telah kembali ke pemukiman asal setelah hampir dua pekan menempati posko-posko pengungsian.

Sosialisasi tersebut disampaikan melalui camat dan kepala desa di dua kecamatan yang terkena dampak langsung erupsi Merapi. "Sementara ini kami masih memberikan penawaran transmigrasi kepada warga lereng Merapi di Kecamatan Kemalang dan Manisrenggo," kata Edy.

Edy mengatakan, saat ini pemkab masih menunggu respon masyarakat untuk melakukan koordinasi lanjutan terkait wacana perpindahan ke pulau Kalimantan tersebut. Menurut dia, para warga kemungkinan besar akan tertarik dengan program tersebut karena bahaya erupsi Merapi telah membentuk siklus lima tahunan yang mengancam keselamatan para warga. "Namun pemkab tidak dapat memaksakan jika warga tidak menghendaki transmigrasi karena kepindahan menjadi pilihan dari masing-masing warga sendiri," lanjutnya.

Saat ini, Edy menguraikan pemerintah tengah mengupayakan pembangunan hunian sementara atau "shelter" bagi para warga lereng Gunung Merapi yang kehilangan tempat tinggal akibat sapuan awan panas saat terjadinya erupsi gunung yang berada di perbatasan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut.

Pembangunan "shelter", jelas dia, utamanya diberikan kepada warga Desa Balerante, Kemalang, yang lingkungannya rusak parah saat terjadi erupsi pada Jumat (5/11) lalu. "Warga dapat menempati hunian sementara sembari membangun tempat tinggal mereka yang berjarak lima kilometer dari puncak Merapi," katanya.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement