Ahad 14 Nov 2010 05:45 WIB

Bangkai Ternak Merapi Dapat Bawa Penyakit

Rep: aby/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Hewan ternak yang mati akibat bencana gunung merapi harus segera dimusnahkan. Pasalnya, jika dibiarkan lama, bangkai ternak dapat mencemari lingkungan sekitar termasuk manusia.

Menurut dokter hewan, Winda Safitri, bangkai hewan dapat menyebabkan sumber penyakit jika dibiarkan di lapangan terbuka. "Otomatis bangkai-bangkai akan membusuk dan menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme. Ada faktor pembawa sekitar seperti lalat. dampaknya bisa ke manusia,"ujar Winda saat dihubungi Republika, Sabtu (13/11).

Winda pun menilai solusi yang harus dilakukan untuk menghindari penyakit adalah mengubur atau membakar hewan ternak tersebut. Berdasarkan pantauan republika pada Sabtu (13/11) pagi, di desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, masih banyak bangkai hewan mati yang ada di sekitar lereng merapi. Selain mengundang bau menyengat, bangkai tersebut juga dipenuhi oleh lalat.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Pemotongan Hewan Kabupaten Klaten, Triyanto, pihaknya sudah menginstruksikan agar ternak yang mati setelah evakuasi harus dikubur. Menurut Triyanto, hal tersebut untuk mengantisipasi adanya penyakit menular akibat bangkai hewan tersebut. "Harus dikubur yang di pos-pos pengungsian. Kemarin ada di Jogonalan 3 kambing mati. Itu dikubur,"ungkap Triyanto.

Untuk hewan yang mati akibat debu vulkanik dan lahar panas, Triyanto mengaku tidak memprioritaskan hal tersebut. Pasalnya, ujar Triyanto, terlalu beresiko bagi petugas yang akan melakukan pemusnahan terhadap ternak tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, Sri Muryani, menjelaskan ancaman penyakit akibat bangkai hewan yang mati karena bencana merapi tidak berbahaya selama hewan tersebut tidak mengandung penyakit. "Tapi kalau hewan tersebut ada penyakit antraks memang berbahaya,"jelasnya.

Sri pun mengaku pihaknya belum memprioritaskan untuk mengurus bangkai-bangkai hewan. Pasalnya, petugas peternakan harus lebih fokus terhadap evakuasi hewan-hewan yang hidup. Hingga sekarang saja, tuturnya, terdapat 2800 hewan ternak yang sudah dievakuasi dan harus mendapat perhatian dari petugas peternakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement