Jumat 12 Nov 2010 01:16 WIB

Penyebaran Donasi Susu Formula saat Bencana Harus dari Satu Pintu

Rep: Prima Restri / Red: Endro Yuwanto
Susu formula/ilustrasi
Susu formula/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sentra Laktasi Indonesia mengingatkan kembali agar para pendonor tidak langsung memberikan bantuan susu formula kepada pengungsi. Donor-donor dilarang memberikan susu formula kepada masyarakat. Jikapun memberi, diharapkan melalui Kementerian Kesehatan agar sesuai dengan keperluan.

''Harus dipastikan penyebaran donasi susu formula sebaiknya di bawah pengaturan satu pintu,'' ujar Ketua Sentra Laktasi Indonesia, Utami Roesli, di sela acara 'One Asia Breastfeeding Partners Forum 7' yang berlangsung 9-12 November 2010 di Jakarta.

Kepastian adanya satu pintu dalam menyebarkan donasi susu formula pun harus dibarengi dengan penjelasan yang menyeluruh akan pemberian makanan pengganti ASI tersebut.

Di pengungsian, kata Utami, bayi-bayi harus diberi makanan yang cukup.''Kalau ibu yang masih memberi ASI pada anaknya, maka dianjurkan untuk meneruskan pemberian ASI,'' jelasnya.

Pantauan terakhir Sentra Laktasi Indonesia, di tempat pengungsian korban bencana letusan Gunung Merapi sudah ada ruangan khusus untuk memberikan ASI. Dalam situasi darurat dipaparkan Utami, menyusui menjadi lebih penting karena sangat terbatasnya sarana penyiapan susu formula, seperti air bersih, bahan bakar, dan kesinambungan ketersediaan susu formula dalam jumlah memadai.

Di sisi lain berdasarkan rujukan dari WHO dan UNICEF, selama masa darurat pemberian susu formula hendaknya menggunakan cangkir atau gelas. Sementara botol dan dot tidak boleh di distribusikan dan tidak dianjurkan untuk digunakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement