Selasa 09 Nov 2010 04:48 WIB

BNPB: Pengungsi Merapi Butuh Bantuan Pakaian

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif mengatakan pengungsi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, membutuhkan sandang atau pakaian untuk ganti di tempat pengungsian. "Pengungsi kini butuh pakaian untuk ganti tertutama untuk ibu-ibu dan anak-anak," kata Syamsul Maarif saat meninjau tempat pengungsian di SMK Negeri 1 Boyolali, Senin.

Menurut Syamsul, kebutuhan pakaian untuk ibu-ibu dan anak-anak mendesak, karena mereka selama di pengungsian hanya membawa pakaian ganti terbatas. Bahkan, mereka hanya membawa pakaian yang menempel di badannya saja. Selain itu, kata dia, pengungsi saat ini juga kekurangan air bersih dan ketersediaan MCK di tempat pengungsian.

Pemkab setempat sudah dapat melayani kebutuhan air bersih, tetapi mereka hanya mampu menjangkau di tempat-tempat pengungsian dengan jumlah pengungsi besar. Tempat-tempat pengungsian dengan jumlah pengungsi sedikit seperti di rumah penduduk sekitar belum tersentuh.

Mengenai kekurangan MCK, kata dia, pihaknya sudah meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk membuat MCK darurat untuk mencukupi kebutuhan di tempat pengungsian "Pelayanan kesehatan pengungsi sudah baik. Soal persediaan obat-obatan masih cukup," katanya.

Pemerintah juga menjamin untuk memberikan naungan bagi pengungsi apakah itu berupa tenda, barak, atau di dalam gedung. Namun, menurut pengalaman masyarakat lebih sedang menempati kantong pengungsian di gedung-gedung. Mereka lebih kerasan di gedung dibanding menempati di tenda-tenda atau barak. "Pengungsi akan cepat bosan menempati tenda dalam waktu lama. Tetapi mereka di dalam gedung akan lebih nyaman," katanya.

Ia menjelaskan, terkait ketersediaan logistik atau bahan makanan di Boyolali, Klaten, dan Magelang, dan Sleman, semuanya tercukupi. Pihaknya memberikan apresiasi kepada warga yang rela rumahnya dijadikan penampungan pengungsi. "Kami minta kepada aparat RT untuk mendata jumlah pengungsi di wilayahnya dan dilaporkan ke kecamatan atau pos induk penanganan bencana untuk memudahkan pendistribusian logistik," katanya.

Sementara Bupati Boyolali, Seno Samodro menjelaskan, jumlah pengungsi di Boyolali hingga saat ini ada sekitar 51.200 jiwa yang tersebar di 51 titik yang terdata. Namun, kata Bupati, jumlah tersebut masih dapat berubah, karena warga ada yang berpindah pindah lokasi pengungsian.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement