Selasa 09 Nov 2010 01:17 WIB

Menpera Siap Bantu Sertifikasi Rumah Korban Letusan Gunung Merapi

Rep: Antara/Erik P Putra/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Suharso Monoarfa, menyatakan pemerintah siap membantu sertifikasi rumah bagi korban bencana alam seperti korban letusan Gunung Merapi. "Sekarang, kami belum masuk, karena masih tahap tanggap darurat. Kalau sudah rekonstruksi dan rehabilitasi, kami akan bantu," katanya setelah membuka 'International University Presidential Forum 2010' di Grha ITS, Surabaya, Senin (8/11).

Menurut dia, penanganan korban Merapi saat ini masih menjadi kewenangan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), sehingga pihaknya tidak bisa langsung terlibat sekaligus. "Masih banyak pengungsi yang meninggalkan rumahnya, sehingga kami belum bisa bertindak, tapi Presiden sudah memerintahkan kami untuk mengupayakan penyelesaian dengan damai dan terbaik," katanya.

Oleh karena itu, katanya, pihaknya ke depan akan membantu pengurusan hak tanah bagi korban bencana alam seperti di Merapi, sehingga rumah yang baru nantinya akan menjadi kapital atau kekayaan yang bermanfaat bagi mereka, bukan seperti selama ini. "Untuk pembangunan rumahnya, kami akan menunggu tim survei dari para ahli terkait lokasi yang aman untuk pemukiman selanjutnya, sehingga tidak sampai rumah yang baru akan kembali terancam bencana," katanya.

Tentang bantuan sertifikasi rumah, ia mengatakan pihaknya akan meminta bantuan RT/RW setempat, termasuk mendata jumlah mereka yang menjadi korban dan pemikiran untuk kemungkinan pembangunan rumah di lokasi semula atau relokasi ke kawasan yang lebih aman. Selain itu, pihaknya akan membantu pembangunan rumah secara swadaya yakni pembangunan rumah yang melibatkan 'keringat' masyarakat setempat dengan bergotong royong.

"Dengan pembangunan swadaya itu, maka bantuan yang seharusnya mencapai puluhan juta akan cukup dengan Rp5 juta atau Rp10 juta, tapi bantuan akhirnya dapat dikembangkan untuk sasaran lebih banyak warga lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement