REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Banjir lahar dingin Merapi telah memasuki wilayah KOta Yogyakarta. Hal tersebut terlihat dari batu batu besar yang terbawa derasnya aliran sungai di Kali Code yang membelah
kota tersebut. Kali code sendiri memiliki hulu Kali Gendol yang merupakan tempat buangan
material Merapi sejak gunung di perbatasan Jawa Tengah dan DIY ini meletus 26 Oktober 2010 lalu.
Berdasarkan pengamatan Republika, batu-batu besar tampak bergelimpangan terbawa derasnya
air Kali Code. Bahkan warna air sungai terbesar yang membelah kota Yogyakarta tersebut tampak
berwarna keruh kecoklatan karena bercampur dengan endapan abu vulkanik hasil letusan gunung
Merapi. Tinggi air sungai di Kali Codepun telah dipastikan mengalami peningkatan dari hari
biasanya.
Walikota Yogyakarta Herry Zudianto membenarkan adanya hal tersebut. Pihaknya bahkan telah
menetapkan wilayah bantaran Kali Code di Yogyakarta menjadi wilayah awas bencana. Herry juga
langsung memimpin rapat koordinasi penanggulangan bencana di Kecamatan Danurejan Yogyakarta,
Jumat (5/11). Rapat tersebut diikuti seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
Komandan Kodim Yogyakarta dan seluruh camat serta lurah di Yogyakarta.
"Saya prediksikan 99 persen banjir lahar dingin ini akan meluap di atas ketinggian tanggul Kali Code jika hujan lebat terus mengguyur. Karenanya kita siapkan seluruh perangkat yang ada dalam status awas," tegasnya saat ditemui usai memimpin rapat koordinasi.
Menurutnya, meluapnya kali yang membelah Kota Yogyakarta tersebut akibat pendangkalan sungai
yang akan berjalan dengan cepat. Pasalnya, banjir lahar membawa lumpur dan batu-batu material
Merapi sehingga menyebabkan pendangkalan semakin cepat. Herri bahkan memerintahkan masyarakat yang tinggal di bantaran kali untuk tiadur di rumah tetangga atau saudara yang berada di wilayah tinggi. Dia memerintahkan seluruh pemuda dan laki-laki untuk ronda dan berjaga-jaga kemungkinan yang tidak diinginkan.
Wakil Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, pihaknya menyiapkan sedikitnya 58 titik
pengungsian untuk evakuasi masyarakat di bantaran kali Code. Menurutnya, ada 14 kelurahan di
tujuh kecamatan yang masyarakatnya ada di bantaran kali tersebut."Yang jelas seluruh aktivitas
di kali Code kita larang. Seluruh masyarakat siaga bencana sewaktu waktu ada tanda bahaya
langsung kita evakuasi," tegasnya.
Pihaknya kata Haryadi, juga telah mendistribusikan bantuan logistik di beberapa titik
pengungsian tersebut. Akibat gerusan banjir lahar dingin Merapi, tangguul Kali Code yang ada di RW 5 RT 13 Kelurahan Prawirodirjan, Gondomanan mengalami keretakan hingga 75 centimeter. Keretakan tersebut juga sampai ke dasar pondasi dan dimungkinkan menganggung kestabilan tanggul.