Jumat 05 Nov 2010 03:40 WIB

Perikanan Mentawai Rugi Rp 46,36 M Karena Tsunami

Tsunami terjang Mentawai
Tsunami terjang Mentawai

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, juga terjadi stunami mengakibatkan usaha di sektor perikanan mengalami kerugian sekitar Rp 46,36 miliar.

Data yang dihimpun dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan kerugian sebesar itu dialami pengusaha perikanan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sipora, Pagai Utara, Sikakap, dan Pagai Selatan, kata Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi KKP Soen'an H. Poernomo, dalam siaran persnya Kamis (4/11).

"Titik-titik yang terkena dampak bencana umumnya adalah desa nelayan. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sikakap juga mengalami kerusakan relatif parah karena terendam air dengan ketinggian 1,5 meter," katanya.

Menurut Soen'an, data tersebut diperoleh bersamaan dengan kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad ke lokasi bencana Mentawai, Rabu (3/11) kemarin dengan sejumlah staf menteri untuk menghitung kerugian aset yang diderita masyarakat kelautan dan perikanan di Mentawai. Ia mengatakan, saat ini PPP masih dapat berfungsi sebagai dermaga pendukung dan area stocking place bantuan dari Padang.

Sebagai bantuan awal, katanya, KKP menggunakan Baruna Jaya III untuk pengiriman makanan kering siap saji seperti biskuit. "KKP juga memobilisasi Kapal Pengawas Hiu Macan 01 dari Belawan menuju Padang, dan menetapkan Posko Utama Tanggap Darurat di Sikakap serta Posko Pendukung di Bosua," katanya.

Selain itu, sebagian anggaran eselon I KKP sebesar Rp10 miliar juga akan dialihkan untuk upaya rehabilitasi PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai) Sikakap, rumah nelayan tahan bencana, penyediaan kapal nelayan, serta karamba jaring apung. Sedangkan untuk rekonstruksi, KKP akan membantu menyusun zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, penataan kembali ruang/kawasan sesuai hasil-hasil mitigasi bencana pesisir-laut, rekonstruksi pemukiman nelayan, serta rekonstruksi sarana prasarana pendaratan ikan berbasis mitigasi bencana.

"Kami sudah memetakan lokasi-lokasi lain yang punya potensi besar terkena tsunami, dan berharap dapat segera bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasinya," kata Fadel seperti dikutip Soen'an.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement