Sabtu 23 Oct 2010 04:03 WIB

Perjalanan Spiritual Iwan Fals Keliling 12 Pesantren

Rep: sunarwoto/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,Sebagai seorang seniman musik, Iwan Fals dalam ceruk batinnya selama ini rupanya diliputi rasa galau. Tidak menenangkan hatinya. Sebab, musik dianggap banyak pihak adalah dunia yang lekat dengan hal-hal kurang benar dan kasar. Apalagi jika ia mendengar kutipan Imam Bukhari bahwa semua seniman (termasuk sastrawan/wartawan) kelak akan masuk neraka, dan selama-lamanya.

Namun, kini setelah melakukan perjalanan spiritual 12 pondok pesantren di Jawa Timur, rasa galau itu hilang dan muncul rasa kian tenang dan mantap untuk menggeluti dunia seni. Dari berbagai kiai yang ia datangi, memberi masukan bahwa seseorang itu memiliki jalan sendiri-sendiri untuk melakukan dakwah.

‘’Sejauh seni yang kami bawakan bisa mengajak kepada kebaikan, syiar agama itu malah dianjurkan,'' kata Iwan Fals kepada wartawan seusai Shalat Jumat di Masjid Ponpes Majadadiyah, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jumat (22/10).

Seorang kiai dari pondok pesantren yang didatanginya, juga menyebutkan pendapat Imam Safi'i bahwa seni hukumnya makruh jika dibawa untuk ke jalan Allah. Dan, katanya, hampir semua Walisongo pada zaman syiarnya Islam di Tanah Jawa juga lewat media seni.

Misalnya Sunan Kalijaga, ia melakukan syiar agama melalui media seni pewayangan. Demikian juga Sunan Drajat, melalui seni gamelan dan sastra. ''Mendapat penjelasan itu, hati saya sekarang tenang dan mantap sebagai seorang seniman musik,'' kata Iwan Fals yang terlihat wajahnya kian teduh.

Ia juga berharap pada masa masa mendatang, seni musik yang digelutnya bisa membawa orang lain ke jalan Allah. Selain kian tenang hatinya dan mantap dirinya sebagai musisi, secara pribadi Iwan Fals mengaku amat kagum dengan dunia pesantren. Yang ia kagumi adalah mengajarkan para santrinya mandiri.

Tak hanya itu. Iwan Fals melihat rasa kebersamaan para santri pesantren sangat tinggi. ''Jika anak bangsa ini sudah hilang rasa kebersamaannya antar sesama, tapi saya melihat di negeri kecil bernama pesantren itu masih menjunjung tinggi rasa kebersamaannya. Saya senang dengan dunia santri,'' ucap Iwan Fals yang terlihat tak dibuat-buat.

Setelah shalat Jumat, ia juga datang di Masjid Sewulan untuk berziarah ke makam Kiai Basyariah, seorang ulama besar keturunan Prabu Bwajijaya (Raja Majapahit). Di sini ia berziarah dan berdoa. Dua hari sebelumnya ia menyambangi sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Ngawi dan Magetan.

Perjalanan spritual pelantun lagu-lagu kritik sosial itu disertai Ki Ageng Ganjur, grup band religi asal Yogyakarta, yang dikomandani Dr Al Zastrouw Ngatawi. Perjalanan mereka sudah berlangsung setengah tahun terakhir. Mereka kerja bareng untuk berdakwah musikal, ke luar masuk pesantren, bermusik dan berdiskusi.

Sebelum blusukan di pondok pesantren di Jatim dan Jateng, Iwan Fals juga mengunjungi ponpes dan beberapa kota di Jabodetabek. Rincinya, di Jawa Tengah mengunjungi tujuh pesantren, di Jawa Barat mengunjungi tiga pesantren. Sedangkan di Jawa Timur hendak mengunjungi 12 pesantren. ''Dunia pesantren sangat menyenangkan. Membuat hati saya lebih tenteram dan kian mantap untuk tetap bermain musik,'' pungkas Iwan seraya uluk salam sebelum meninggalkan wartawan yang mewawancarainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement