Kamis 21 Oct 2010 04:05 WIB

Pendemo Lampung Sebut SBY Gagal Sejahterakan Rakyat

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Pemerintahan SBY-Boediono dinilai telah gagal menyejahterakan rakyat. Hal ini terkuak dalam aksi unjuk rasa setahun kepemimpinan SBY-Boediono yang sudah dipilih rakyat tahun 2009, di Bandar Lampung, Rabu (20/10).

Terdapat dua elemen yang berdemo di pusat kota Bandar Lampung, yakni mahasiswa dan masyarakat. Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di bundaran Tugu Gajah di Bandar Lampung. Mahasiswa dan elemen rakyat juga melakukan long march di sejumlah jalan protokol kota.

Elemen mahasiswa dan masyarakat yang turun mengkritik SBY-Boediono, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila), dan Aliansi Rakyat Lampung, yang terdiri dari sembilan elemen mahasiswa dan masyarakat.

Mahasiswa melakukan orasi dan aksi teaterikal sambil membawa keranda mayat. Aksi ini mencerminkan matinya pemerintahan SBY-Boediono yang telah gagal menyejahterakan rakyat, seperti janjinya ketika kampanye.

Menurut Daniel, Wakil Presiden BEM Unila, mahasiswa sudah menyepakati tuntutan atas kinerja pemerintahan sekarang untuk kesejahteraan rakyat. "Perlu evaluasi kinerja pemerintahan sekarang," tegasnya.

Daniel menambahkan, hasil kesepakatan yang termaktub dalam sumpah mahasiswa seluruh Indonesia yang berjudul Tujuh Gugatan Rakyat (Tugu). Pertama, nasionalisasi aset strategis bangsa. Kedua, pelayanan pendidikan dan kesehatan terjangkau. Ketiga, tuntaskan kasus Bank Century. Keempat, kembalikan kedaulatan rakyat. Kelima, stabilkan harga pangan. Keenam, tuntaskan reformasi birokrasi. Ketujuh, selamatkan lingkungan.

Aksi unjuk rasa yang dijaga ratusan polisi dari Polresta Bandar Lampung dan Polda Lampung berlangsung damai dan lancar. Hanya terjadi kemacetan lalu lintas saat demo di jalan protokol berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement