Selasa 19 Oct 2010 23:30 WIB

Palembang Butuh Delapan Jembatan Sungai Musi

Rep: Maspril Aries/ Red: Budi Raharjo
Jembatan Ampera
Foto: Antara
Jembatan Ampera

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Kondisi jembatan Ampera yang membentang di atas Sungai Musi pasca kebakaran 10 Oktober 2010 terus menjadi perhatian warga. Warga mengkhawatirkan jika jembatan yang dibangun dari dana pampasan perang tersebut ambruk, akan menjadi problem besar bagi kota Palembang.

“Sudah saatnya Palembang segera memiliki jembatan alternatif yang menghubungkan kawasan seberang Ulu dan seberang Ilir selain dua jembatan yang sudah ada, jembatan Ampera dan jembatan Musi 2,” kata Dr Erika Buchori, staf khusus Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) bidang transportasi, Selasa (19/10).

Kebutuhan jembatan alternatif yang menghubungkan kawasan kota Palembang seberang Ilir dan seberang Ulu menurut Kepala Satuan Kerja (Satker) Utilitas Jalan dan Jembatan Metropolitan Palembang, Kementrian Pekerjaan Umum Aidil Fiqri saat ini sudah mendesak. “Dua jembatan yang ada, jembatan Ampera dan jembatan Musi 2 semakin tidak mampu menampung arus lalu lintas yang setaip tahun terus bertambah padat,” ujarnya.

Aidil Fiqri mengungkapkan, “Kota Palembang saat ini dan ke depan membutuhkan delapan unit jembatan untuk menghubungkan kawasan seberang Ilir dan seberang Ulu. Mengenai jembatan Ampera sendiri pasca kebakaran masih aman untuk dilintasi kendaran.”

Penambahan jembatan yang membentang di atas sungai Musi dalam kota Palembang tersebut didukung ahli konstruksi dari Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Hanafiah MT. “Palembang memang membutuhkan beberapa jembatan lagi, dan khusus jembatan Musi 3 yang sudah lama direncanakan kita harapkan bisa selesai pada 2013,” ujarnya.

Kebutuhan sampai delapan unit jembatan yang membentang di atas sungai Musi menurut Erika Buchori pakar trsanportasi lulusan S3Liege University, Belgia, akan mampu mengurangi beban jembatan Ampera. “Jika kita lihat di Palembang banyak ruas jalan yang berujung atau berakhir di tepi sungai jembatan Ampera karena tidak ada jembatan yang menjadi penguhubung ke kawasan di seberangnya.”

Erika menjelaskan, jelan-jalan yang terputus tersebut sudah didesain jauh sejak zaman penjajahan Belanda. “Mereka mendesain jalan itu agar bisa terhubung dengan jalan di seberang sungai Musi oleh jembatan. Seperti jalan Sekanak, jalan itu berakhir di ujung sungai Musi, sementara di seberangnya juga ada jalan lain yang juga buntu di tepi sungai Musi,” tambahnya.

Sementara itu mengenai rencana dan desain pembangunan jembatan Musi 3 sebagai salah satu alternatif sudah ada sejak lama, Erika menjelaskan. “Pelaksanaan pembangunan jembatan Musi 3 terhambat sejumlah kendala, seperti adanya penolakan dari masyarakat yang daerah yang kawasannya akan menjadi area jembatan.”

Menurut staf khusus Gubernur Sumsel, seharusnya penolakan masyarakat ini tidak jadi penghambat, karena ada desain jembatan yang tidak harus menggusur masyarakat di sekitar lokasi jembatan. “Bisa saja desain jembatan Musi 3 dibuat dengan menggunakan terowongan. Jadi sebelum mencapai jembatan kendaraan harus melewati terowongan. Ini berarti masyarakat di sekitar jembatan tersebut tidak perlu dipindahkan.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement