Rabu 13 Oct 2010 21:07 WIB

Korban Longsor Morowali Dirawat di RSU Kolonodale

Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALU--Tiga warga korban longsor di Dusun Bungini, Desa Bunta, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, masih dirawat di RSU Kolonodale. "Tiga korban itu masing-masing Haryuni kondisi patah tulang tangan, Supriadi, dan Thamrin," ujar Kapolres Morowali AKBP Suhirman yang dihubungi dari Palu, Rabu (13/10).

Dia mengatakan, saat ini tim relawan masih melakukan pencarian terhadap tiga orang yang dinyatakan hilang karena tertimbun longsor. Kapolres Suhirman yang saat ini berada di lokasi kejadian menuturkan, ketiga korban yang masih dalam pencarian itu adalah Aeb, Maman dan Awi.

Mereka adalah penduduk lokal dan karyawan PT ANA, anak perusahaan Astra Group yang membangun perkebunan sawit di Kabupaten Morowali, daerah pemekaran Kabupaten Poso pascakonflik. Dia menyebutkan, sebanyak 142 personel polisi termasuk anggota Brimob yang dikerahkan melakukan, evakuasi dan pencarian korban sejak peristiwa itu terjadi pada Selasa pukul 12.00 WITA, dibantu personel TNI, PNS dan masyarakat setempat.

"Tak hanya itu, PT ANA sendiri juga mengerahkan tiga unit kendaraan alat berat jenis excavator melakukan penggalian, namun hingga tadi malam pencarian nasib ketiga korban itu belum diketahui," ujarnya.

Menurut dia, luas kawasan yang tertimbun longsor mencapai sekitar satu hektar dengan ketebalan timbunan mencapai 10 meter lebih, sehingga penggalian perlu waktu yang agak lama. Musibah tanah longsor itu menewaskan 10 orang dan melukai 18 lainnya dan semuanya adalah karyawan perusahaan PT ANA.

Mereka sedang beristirahat makan siang di barak usai menggali material pasir-batu (sirtu) untuk menimbun jalan dalam kompleks perkebunan sawit saat tebing di belakang barak itu longsor dan mengubur mereka hidup-hidup. Selain itu, longsoran juga menimbun tujuh buah truk dan sebuah excavator milik perusahaan serta enam barak pekerja perusahaan tersebut.

Lokasi kejadian berada cukup jauh dari permukiman penduduk, sehingga tidak ada warga desa setempat yang menjadi korban dalam musibah tersebut.

 Semua korban meninggal itu adalah karyawan PT ANA, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit. Korban adalah Marthinus, Yamer, Abdul Malik, Evan, Jamris, Imran, Nober, Aswan, Jamaluddin, dan Norfin.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement