Sabtu 02 Oct 2010 04:41 WIB

Forkabi Sebut Miskomunikasi Sebabkan Kerusuhan Massa

Rep: c29/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kerusuhan yang belakangan ini terjadi disebabkan masyarakat dari berbagai suku kurang berkomunikasi. Tidak hanya sebatas suku, ormas, pemda setempat, dan aparat penegak hukum juga harus saling berhubungan.

Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Ahmad Sani, mengatakan, semuanya harus saling berkomunikasi. "Biar muncul rasa persaudaraan dan menghindari permusuhan," ujarnya di sela Musyawarah Besar (Muber) ke-3 Forkabi,di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (1/10).

Sani mengatakan, pemda setempat harusnya memfasilitasi silaturahmi berkala, tiap bulan atau dua bulan. Menurutnya, dengan pertemuan rutin antarormas yang ada di Jakarta, konflik bisa dicegah. Pemda dan aparat penegak hukum bisa mendapatkan beragam masukan, begitu pun dengan ormas sehingga merasa dihargai. "Bila terjadi gesekan dapat segera diselesaikan," ujarnya. Hal itu terjadi karena seluruh elemen saling mengkomunikasikan pendapat atau keluhannya.

Sani yang telah dua periode memimpin Forkabi menambahkan, hal serupa juga harus dilakukan di seluruh level: pemda, pemkodya, kecamatan, kelurahan, hingga RT dan RW. "Jakarta sebagai ibukota sangat heterogen," tuturnya. ''Dengan silaturahmi rutin, konflik lebih dapat dicegah.''

Kerusuhan di Jl Ampera, Jakarta Selatan, dua hari lalu membuat Sani prihatin. Begitu juga kerusuhan di Jl Menteng sehari lalu. Kerusuhan Koja juga, menurutnya, terjadi karena tidak adanya komunikasi. "Simbiosis mutualisme pasti tidak ada sehingga terjadilah konflik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement