Kamis 23 Sep 2010 00:52 WIB

Pariwisata DKI Terpuruk Akibat Kualitas Lingkungan Buruk

Rep: Esthi Maharani / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pariwisata DKI Jakarta terpuruk akibat kualitas lingkungan buruk. Sebut saja kemacetan, kumuh, dan tidak aman. Mantan Kepala Dinas Pariwisata DKI, Robert Silalahi mengatakan, faktor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan, baik luar negeri maupun dalam negeri.

"Kemacetan menjadi kendala wisatawan high class. Tak jarang, wisatawan itu hanya singgah 2-3 hari saja. Celakanya, yang mereka nikmati di Jakarta hanya kemacetannya saja. Padahal mereka bisa saja melakukan kunjungan lagi ke ibu kota ini. Apalagi Wisatawan yang berkunjung berkali-kali itu punya potensi," kata Robert, Rabu (22/9).

Akibatnya, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jakarta menurun pada 2009. Ini dipertegas dengan data kepariwisataan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Tercatat, kunjungan wisman ke Indonesia sekitar 6.323.730 orang. Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat, pada 2008, ada 6.429.027 wisman yang datang ke Indonesia.

Sementara wisman yang berkunjung ke Jakarta hanya berkisar 20 persen dari total kunjungan wisman. Pada 2008, kunjungan wisman ke Jakarta sekitar 1.534.785 orang atau 23,87 persen. Tahun berikutnya, kunjungan ini menurun ke angka 1.451.914 orang atau hanya 22.95 persen. "Bahkan, pertumbuhan wisman ke Jakarta -5,38 pada 2009," kata Robert dalam dialog interaktif dengan tema 'Melalui Sapta Pesona Kita Jadikan Jakarta Barat Sebagai Kota Produk Unggulan (One Village One Product)'. Acara ini digelar di The Batavia Hotel oleh Sudin Pariwisata Jakarta Barat pada Rabu, (22/9).

Robert mengatakan, hal yang perlu dilakukan adalah kembali ke keunikan yang dimiliki daerah. Ia mencontohkan kota administrasi Jakarta Barat yang memiliki haritage, seperti Cina Town atau Kota Tua. Padahal, kawasan Kota Tua saja memiliki luas 795 ha yang seharusnya bisa menjadi kunjungan wisman. "Tempat wisata yang ada di Jakbar itu seperti given yang belum dioptimalkan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement