Selasa 21 Sep 2010 05:40 WIB

Pakan Alami di Taman Nasional Berkurang, Gajah Serbu Kebun Warga

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR--Sejumlah warga di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung menggalakkan ronda malam untuk mengantisipasi serangan gajah liar yang marak terjadi akhir-akhir ini.

Penyebab serangan gajah ini adalah karena pakan alami gajah yang ada dalam TNWK semakin berkurang, sehingga gajah berusaha mencari makanan hingga ke permukiman penduduk. Selain itu, kanal pembatas di sepanjang perbatasan TNWK dan permukiman penduduk mengalami pendangkalan dan kerusakan, padahal fungsi kanal untuk mencegah gajah menyeberangi perbatasan.

"Warga di desa kami telah sepakat untuk melakukan ronda malam guna menghindari serangan gajah liar yang memasuki areal perkebunan," kata seorang warga, Wagirin (43), di Kecamatan Tambahdadi, Kecamatan Purbolinggo, sekitar 90 Km dari Bandarlampung, Senin.

Menurutnya, upaya bersama itu dilakukan sebab banyak kebun singkong dan jagung milik warga yang sebentar lagi akan dipanen. "Jika tidak kami jaga dikhawatirkan kebun singkong dan jagung milik warga akan gagal panen akibat serangan gajah seperti sebelumnya," ujar dia.

Ia menjelaskan, kegiatan ronda malam akan dilakukan secara bergiliran dengan warga lainnya sampai kebun singkong dan jagung tiba masa dipanen. "Kami berharap dengan ronda malam ini dapat menekan jumlah kasus serangan gajah liar yang memasuki areal perkebunan, sehingga warga bisa menikmati masa panen yang tidak lebih dari dua bulan ini," terangnya.

Hal senada disampaikan warga lain, Samijo (50), di Desa Tamannegeri, Kecamatan Waybungur, yang mengatakan warga di daerahnya sudah menggalakan ronda malam sejak lima bulan lalu dan hasilnya serangan gajah liar menurun dibandingkan sebelumnya.

Ia menjelaskan, upaya ronda malam harus dilakukan secara bersama-sama, sebab dalam satu kawanan gajah liar yang biasa memasuki areal perkebunan bisa mencapai 60 ekor. "Paling tidak warga yang ikut ronda lebih dari 20 orang, agar bisa bekerjasama menakut-nakuti gajah liar tersebut," terangnya.

Ia mengharapkan, pihak Balai Taman Nasional Way Kambas (BTNWK) segera memperbaiki sejumlah kanal pembatas yang mengalami pendangkalan, sehingga gajah liar tidak mudah keluar kawasan. Sebelumnya, gajah liar kembali memasuki areal perkebunan jagung dan singkong di Desa Tegalombo dan Totoprojo, Kecamatan Waybungur, Lampung Timur.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement