Jumat 17 Sep 2010 03:38 WIB

830 Ribu Kendaraan Pemudik Masih di Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Pol Edward Aritonang mengingatkan jajarannya tetap mewaspadai arus balik hingga Ahad (19/9), karena masih sekitar 830 ribu kendaraan bermotor yang belum keluar dari provinsi ini.

"Kami mencatat kendaraan bermotor arus mudik sejak H-7 hingga H Lebaran sekitar 1,430 juta unit yang masuk Jateng. Kendaraan arus balik yang sudah keluar hingga H+4 Lebaran baru 600 ribu unit, sehingga masih sekitar 830 kendaraan yang belum keluar," kata Kapolda, saat kunjungan di Solo, Kamis.

Dia mengatakan hasil evaluasi pelaksanaan pengamanan Lebaran di Jawa Tengah, secara keseluruhan jumlah pemudik sejak H-7 hingga H Lebaran kedatangan sekitar lima juta jiwa. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama jajarannya di Jateng harus melakukan antisipasi agar tidak terjadi kemacetan, karena arus balik akan berakhir hingga Ahad (19/9).

Kapolda menjelaskan, kondisi umum para pemudik dari segi keamanan tidak ada yang signifikan, hal itu juga dari aspek angka kecelakaan lalu lintas selama mudik. Kapolda mengakui, kelancaran arus lalu lintas di beberapa titik di Jateng memang ada yang tersendat, tetapi tetap berjalan lancar.

"Mereka kendaraannya berjalan lambat, tetapi masih menggelinding," katanya.

Menurut dia, arus lalu lintas yang tersendat tersebut, karena kendaraan harus melintasi lintasan kereta api atau terjadi jalan menyempit.

Pada jalur selatan seperti Sumpiuh, daerah Banyumas ada sekitar 62 perlintasan kereta api, sehingga setiap 20 menit jalan harus ditutup, tetapi tidak sampai terjadi kemacetan. Selain itu, lanjutnya, jalur Banyumas-Brebes ada lima perlintasan kereta api yang harus dilintasi, sehingga ada sekitar 60 kali KA melintas yang dapat menghambat para pemudik.

Sedangkan di jalur Solo-Semarang, terutama di Boyolali ada penyempitan jalan, tetapi pihaknya telah mengimbau pemudik agar melintasi jalan alternatif Sragen-Karanggede (Boyolali)-Salatiga untuk mengurangi kepadatan kendaraan jalur utama.

Namun, para pemudik banyak yang memaksakan diri tetap melintasi jalur utama sehingga arus mudik maupun balik agak tersendat. "Kendaraan arus balik ini, puncaknya pada H+4 Lebaran yang baru dapat dicairkan hingga pukul 04.00 WIB pagi. Kami waspadai arus balik puncak kedua diperkirakan Sabtu (18/9) hingga Ahad (19/9)," katanya.

Kapolda mengatakan, gangguan keamanan selama Lebaran ini, tidak ada yang signifikan. Kasus menonjol adalah pencurian kendaraan bermotor milik pemudik yang kelelahan tertidur di tempat istirahat yang disediakan. "Pemudik akibat kelelahan tertidur dan kuncinya masih menggantung sehingga saat sepada motor dibawa pencuri tidak tahu. Kasus perampokan tidak terjadi," katanya.

Untuk itu, katanya, pihaknya memerintahkan anggotanya di setiap tempat istirahat pemudik dan terminal untuk menjaga maupun menjamin keamanan mereka. Kendati demikian, Kapolda berterima kasih kepada masyarakat di Jawa Tengah, yang bersabar atas kekurangnyamanan selama mudik maupun hendak kembali ke Jakarta.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement