Kamis 09 Sep 2010 03:11 WIB

Bus Bantuan Mulai Dioperasikan

Rep: C32/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Penumpang di terminal Bekasi, Jawa Barat menumpuk sehingga bus bantuan yang ada di terminal mulai dioperasikan sejak H-2, Rabu (8/9).

"Sejak semalam (7/9) jumlah penumpang mulai meningkat, jadi kita keluarkan bus bantuan" ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi saat ditemui di terminal, Rabu (8/9).

Hingga Rabu (8/9) pagi jumlah bus bantuan yang telah beroperasi sebanyak 15 bus dari Perusahaan otobus (PO) Mayasari dan Dewi Sri. Bus tambahan tersebut melayani rute Tasikmalaya, Pangandaran, dan Jawa Tengah meliputi Purwokerto, dan Cilacap.

Menurutnya bus reguler sudah dioperasikan semua, namun beberapa bus yang akan kembali ke terminal Bekasi untuk mengambil penumpang terjebak kemacetan. Kemacetan paling parah disekitar Sadang, dan beberapa bus reguler lainnya tertahan di tol Cikampek kilometer 57.

Agus menambahkan, penumpang yang menumpuk kebanyakan menunggu PO Budiman yang melayani rute Tasikmalaya, Kuningan, garut, Pangandaran dan sekitarnya. "Mereka sudah percaya dengan PO Budiman, jadi tidak ingin menggunakan bus lain" kata Agus.

Irvan (27) pemudik yang sedang menunggu PO Budiman mengaku hanya ingin menggunakan bus tersebut. "Setiap mudik atau pulang ke Tasik, saya selalu dengan bus yang sama dan saya sudah punya tiketnya" ujar ayah dari satu putri ini.

Jumlah bus reguler yang disediakan untuk melayani pemudik di terminal Bekasi berjumlah 937 armada. Bus tersebut terdiri dari 684 bus reguler, 103 bus cadangan, dan 150 bus bantuan. Sementar jumlah pemudik yang berangkat dari terminal Bekasi pada Selasa (7/9) sekitar 13.664 orang dengan bus yang diberangkatkan sebanyak 517 bus.

Bus tambahan yang disiapkan pihak terkait sempat menumpuk di terminal Bekasi, namun akhirnya bus tambahan dan cadangan tersebut dipindah ke parkiran disekitar pusat perbelanjaan di Jalan Juanda.

Penumpukan penumpang bukan hanya terjadi di terminal, namun disekitar terminal Bekasi. Seperti di Jalan Cut Meutia, Perempatan Rawa Semut, Pertigaan Bulak Japal, dan sekitar Pintu Tol Bekasi Timur. Beberapa pemudik dan penumpang bus jurusan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Depok terlihat menunggu bus dan memberhentikan bus sebelum masuk terminal.

Di sekitar terminal Bekasi juga terlihat pos pengaduan yang didirikan oleh Organisasi pengusaha angkutan darat (Organda) kota Bekasi. Pos tersebut melayani pengaduan penumpang bus tentang tarif yang dimainkan oleh PO yang membandel. "Jika ada pemudik yang menemukan PO menaikkan tarif tidak wajar silahkan adukan ke posko Organda" ujar Ketua Organda Kota Bekasi, Indra Hermawan kepada wartawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement