Rabu 08 Sep 2010 08:18 WIB

Arus Balik Lebih Rawan Kecelakaan

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Peneliti dari pusat studi transportasi dan logistik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Lilik Wachid Budi Susilo mengatakan kecelakaan lebih rawan terjadi saat arus balik dibandingkan saat arus mudik Lebaran.

"Tingginya angka kecelakaan pada masa arus balik Lebaran karena menurunnya intensitas dan penanganan angkutan Lebaran lebih fokus dibandingkan pada masa mudik, dan faktor kelelahan pengemudi juga menjadi penyebab tingginya angka kecelakaan selama masa arus balik Lebaran," katanya, di Yogyakarta, Selasa.

Lilik mengatakan data pada Lebaran 2009 menunjukkan korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia sejak H+1 hingga H+7 jauh lebih besar dibandingkan selama H-7 hingga H-1.

"Saya memperkirakan, angka kecelakaan pada Lebaran 2010 tidak akan jauh berbeda dengan 2009. Hal ini karena pola mudik dan balik masyarakat kita relatif sama dari tahun ke tahun," katanya.

Menurut dia, jika dikaji lebih dalam, periode yang paling rawan terjadi kecelakaan adalah pada H+3 dan H+4. "Sepeda motor merupakan moda transportasi yang paling rawan terlibat dalam kecelakaan dibandingkan dengan moda transportasi lain," katanya.

Ia mengatakan dalam dua tahun terakhir jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor meningkat dari tahun ke tahun. "Pada 2009 jumlah pengguna sepeda motor untuk keperluan Lebaran meningkat 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kementerian Perhubungan memperkirakan pada Lebaran 2010 jumlah pengguna sepeda motor akan meningkat 15 persen dibandingkan dengan Lebaran 2009.

Hal tersebut, menurut dia mengindikasikan ada faktor-faktor yang menyebabkan pemudik enggan menggunakan angkutan umum sebagai moda utama angkutan Lebaran. "Faktor kualitas layanan, tarif, aksesibilitas, fleksibilitas, dan keamanan, menjadi alasan pemudik untuk memilih menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi utama," katanya.

Fakta tersebut menurut Lilik juga menunjukkan kebijakan penambahan kapasitas angkutan umum untuk perjalanan penumpang selama masa Lebaran belum efektif.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement