Jumat 03 Sep 2010 02:02 WIB

Tambahan 2 Tenda dan 100 Kursi untuk Penumpang di Terminal Kalideres

Rep: Esthi Maharani/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Terminal Kalideres, Jakarta Barat, sudah mempersiapkan prasarana jelang Lebaran. Belum lama ini, dua tenda sudah dibangun. Kepala terminal Antarkota Antarprovinsi, Hengky Sitorus mengatakan, ada tambahan 100 kursi untuk kenyamanan para pemudik.

Tak hanya itu pos komando taktis (poskotis) angkutan Lebaran 2010 pun sudah dibuat. Di sana ada posko Jasa Raharja, posko kesehatan dari suku dinas kesehatan Jakarta Barat, dan dari dinas sosial DKI Jakarta. “Diharapkan pemudik bisa merasa aman dan nyaman dengan keberadaan poskotis ini,” kata Hengky, Kamis (2/9).

Hingga H-7 ini, Hengky mengatakan, baru terjadi lonjakan penumpang sebanyak 2-4 persen dari hari biasa. “Kebanyakan dengan tujuan Sumatra, terutama Lampung dan Palembang,” katanya. Ia memperikirakan lonjakan baru akan terjadi pada H-5.

Hengky mengimbau kepada para pemudik untuk berhati-hati dengan barang bawaan, jangan sampai tertukar apalagi tertinggal. Selain itu, juga jangan mudah percaya pada orang yang baru dikenal terutama jika ia memberikan makanan dan minuman. Hal yang terpenting, ujar Hengky, saat kembali ke Jakarta sebaiknya tidak membawa sanak saudaranya. ''Apalagi biaya hidup di Jakarta itu tinggi,'' katanya.

Sementara itu, dari segi keamanan, sejauh ini belum ada tindak kriminal yang terjadi di sekitar Terminal Kalideres. “Anggota pemadam kebakaran pun siap di lokasi sebagai langkah antisipasi,” kata Hengky.

Sedangkan rencana tes urine untuk para supir angkutan umum pun belum dijadwalkan. ''Masih akan dirapatkan dengan BNN,'' kata Hengky. Namun, diperkirakan tes urine itu akan dilakukan terhadap sekitar 50 supir.

Selain itu, kondisi fisik kendaraan pun juga mendapat perhatian. Hengky menegaskan, kendaraan umum yang masuk Terminal Kalideres harus memiliki dua wiper. Ini dilakukan agar ketika hujan, pendangan supir tetap bisa terkontrol.

Hanya saja, diakui Hengky, beberapa kendaraan umum masih membandel dan tidak mengindahkan aturan tersebut. “Ini harus diperketat agar tidak terjadi kecelakaan saat hujan,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement