Jumat 27 Aug 2010 08:53 WIB

Seorang Ibu Diduga Aniaya Anak Sampai Tewas

Rep: C26/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tiha (35 tahun), seorang ibu pelaku kekerasan terhadap Meisyah (15 bulan), yang merupakan anak bungsungnya, membantah tuduhan menganiaya anaknya hingga tewas. Menurutnya kematian anaknya itu bukan karena kekerasan, tetapi karena penyakit.

"Kata siapa menganiaya sampai tewas. Anak saya sudah lama sakit panas dan pilek," ujar Tiha kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Utara, Kamis (26/8). Karena penyakit yang diderita anaknya, lanjut Tiha, dia sering membawa anaknya ke puskemas dekat rumahnya.

"Kami kan tidak mampu. Jadi, kami sering membawa ke puskesmas yang murah," lanjutnya. Di antara puskesmas yang sering dijadikan tempat berobat anaknya adalah Klinik Saroja, Puskesmas Basasi, dan UGD Pademangan.

Menurutnya, Meisyah sering sakit-sakitan sejak umur tujuh bulan. Perempuan yang tinggal di Jalan Pesanggrahan 1, RT 01/10, blok D1-10, Kelurahan Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara juga membantah memencet hidung anaknya hingga berdarah pada saat meninggal. "Tidak. Hidungnya memang lecet karena terjatuh ditinggal mencuci," tolak dia.

Sedangkan benjolan yang dipunggungnya, menurutnya memang penyakit, bukan karena dipukul. Tiha mengaku tidak mungkin menganiaya anaknya sendiri. Kalaupun hanya memukul, kata dia, pukulannya tidak keras.  "Masa ya, saya yang melahirkan dari perut saya ini bisa menganiaya anak. Kalau memukul, hanya pukulan sayang."

Sebelumnya, Kepolisian Metro Jakarta Utara menetapkannya sebagai tersangka pelaku kekerasan dan penganiayaan terhadap anaknya hingga tewas. Dia dikenai pasal berlapis, yakni pasal 44 ayat 1, UU tentang KDRT nomor 23 dengan ancaman lima tahun penjara dan pasal 80 ayat 1 UU tentang perlindungan anak dengan ancaman 3 tahun 6 bulan penjara

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement