Selasa 24 Aug 2010 07:30 WIB

Jasa Marga akan Tutup Pintu Tol Penyebab Kemacetan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Jasa Marga akan mengikuti saran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menutup pintu-pintu tol yang keberadaannya membuat kemacetan lalu lintas. "Pada dasarnya kami mengikuti saja karena jaring lalu lintas kewenangannya ada di dinas-dinas terkait," kata Direktur Utama PT Jasa Marga, Frans Sunito yang dihubungi di Jakarta, Senin.

Frans mengatakan Jasa Marga hanya melaksanakan operasional jalan tol agar pengguna jalan tol nyaman. Pemprov DKI Jakarta meminta agar Jasa Marga menutup pintu-pintu tol dalam kota yang keberadaannya menyebabkan kemacetan lalu lintas, seperti pintu tol Semangi 1, pintu tol Tebet 2 dan pintu tol Slipi. "Memang idealnya di jalan tol dalam kota tidak banyak pintu keluar masuk tol," katanya.

Frans mengatakan dari kajian PT Jasa Marga, pintu tol Semanggi memang yang paling ekstrim mengakibatkan kemacetan lalu lintas karena banyak memotong arus lalu lintas dari Jalan Jenderal Soedirman. Selain itu, pintu keluar tol diamana jalan non tolnya macet akan mengakibatkan arus lalu lintas di dalam tol macet.

"Hal tersebut juga membuat tidak nyaman bagi pengguna tol," katanya. Penutupan pintu masuk tol tidak akan mempengaruhi pemasukan bagi Jasa Marga karena masyarakat akan tetap menggunakan jalan tol.

"Tapi mungkin akan berpengaruh kepadakenyamanan pengguna tol," katanya. Oleh karena itu harus dipikirkan alternatif pintu masuk tol bila pintu tol lain ditutup. Mengenai usulan Pemprov DKI yang menambah loket pintu masuk tol Semanggi 2 karena penutupan pintu tol Semanggi 1, Frans mengatakan hal tersebut sulit dilakukan.

"Kalau untuk penambahan loket agak sulit karena lahannya terbatas," katanya. Sedangkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta meminta Jasa Marga untuk mengkaji pintu-pintu tol yang keberadaannya menyebabkan kemacetan lalu lintas di Jakarta.

"DKI ingin Jasa Marga mengkaji pintu-pintu tol mana saja yang menyebabkan kemacetan sampai ke jalan arteri dan juga berinisiatif menguranginya dengan misalnya menutup pintu tol yang bermasalah," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono yang dihubungi di Jakarta, Senin.

Pristono mengatakan hasil kajian Jasa Marga terhadap usulan penutupan pintu tol, kemudian diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU). "Kementerian PU yang kemudian menutup secara resmi. Itu prosesnya," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement