Kamis 12 Aug 2010 08:18 WIB

Sarana Park Ride dan Rest Area Mubazir

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pembangunan Park and Ride (sarana parkir) serta Rest Area (tempat beristirahat ) di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, mubazir karena belum bisa dimanfaatkan dengan baik masyarakat. Kepala Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres, Henky Sitorus mengatakan hanya pada saat tertentu Rest Area banyak dikunjungi.  "Keberadaan rest area memang kurang memiliki dampak signifikan dari yang diharapkan. Kawasan Terminal Kalideres lebih difungsikan sebagai tempat transit dibandingkan tempat untuk bersantai sejenak. Hal itu sangat berbeda dengan Rest Area yang ada di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan," ungkap Henky di Terminal Kalideres, Rabu (11/8).

"Rest Area di sana lebih cocok. Sebab, tujuan orang datang ke sana untuk berlibur ke kebun binatang. Jadi, rest area-nya bisa difungsikan," terangnya. Rest Area yang sejatinya disediakan bagi para penumpang busway saat menunggu kedatangan bus itu, sepertinya kurang diminati oleh para penumpang. Bahkan, saking sepinya, Rest Area busway di Terminal Kalideres nyaris terbengkalai.

Biasanya, calon penumpang lebih memilih langsung menuju ke tempat tujuan begitu sampai Terminal Kalideres. Akibatnya, hanya sedikit orang yang memanfaatkan Resat Area tersebut. Kepala Regu Dua Terminal Kalideres, Rudolf Gultom, mengatakan keberadaan Rest Area yang berdiri di atas lahan sekitar 1000 meter persegi dengan 24 toko atau kios tersebut terkesan mubazir.

Selain sepi, tidak semua kios di sana buka dan melakukan aktifitasnya. Ia menilai, akan lebih baik bila tempat itu dijadikan ruang tunggu atau taman.  "Kebanyakan yang memanfaatkan tempat itu hanya berkisar pada karyawan dan orang yang terlibat di sekitaran terminal," jelasnya.

Sumbito, pedagang yang menempati kios di Rest Area menjelaskan, sewa untuk kios berukuran 2x3 meter dan 2x5 meter harganya bervariasi mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 750 ribu per bulan.  Ia mengatakan, pengunjung yang datang memang tidak ramai. Namun, mau tidak mau ia harus bertahan berdagang meski pendapatannya tak begitu besar.  "Kalau dihitung-hitung, pendapatan yang masuk tidak sebanding dengan biaya sewanya tiap bulan. Seringnya pas-pasan," tuturnya.

DKI Jakarta hanya memiliki Rest Area busway di Ragunan dan di Terminal Kalideres. Rest area di Terminal Kalideres diresmikan sejak tahun 2007 lalu.  Konsep awalnya, tempat ini adalah untuk memfasilitasi orang untuk bersantai sejenak sebelum beraktifitas dan menggunakan bus Transjakarta. Kenyataannya, kebanyakan calon penumpang lebih memilih langsung menuju ke tempat tujuan begitu sampai ke terminal Kalideres.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement