Sabtu 07 Aug 2010 05:12 WIB

Icip-icip Makanan Oriental di "Gebyar Kuliner" Kota Tua, Yuk!

Rep: c22/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gebyar kuliner makanan oriental digelar Sabtu, (7/8) hingga Ahad (8/8) di halaman museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat. Akan ada 16 stand makanan dengan berbagai variasi makanan. Besok, acara dimulai pada pukul 11.00-22.00 dan pada Ahad dimulai sejak pukul 06.30-22.00.

Gebyar kuliner makanan oriental tak hanya menyuguhkan makanan, tetapi atraksi budaya oriental. Acara ini akan menghadirkan hiburan antara lain barongsai, yoyo cina, mahyong, musik tradisional oriental, hingga hiburan artis-artis yang menyanyikan lagu cina, hingga kehadiran koki handal.

Ketua panitia pelaksana, Desfrandri, mengatakan makanan yang ada di sana, dijamin kehalalannya. “Semua orang bisa datang dan menikmati makanan yang ada tanpa dikenai biaya masuk,” katanya pada Jumat, (6/8).

Ia mengatakan selama ini gebyar kuliner selalu bercita rasa tradisional. Padahal, masyarakat Indonesia juga sudah banyak yang menyukai kuliner luar, terutama kuliner oriental. “Kita ingin membuat sesuatu yang berbeda,” katanya.

Acara ini merupakan kali pertama digelar. Desfransi menginginkan agar sekat antar pribumi dan etnis tertentu yang ada menjadi lebih cair. “Targetnya memang membangun kebersamaan pribumi dan etnis,” ujarnya.

Dengan digelarnya acara ini, diharapkan jumlah pengunjung yang menghadiri bisa berlimpah ruah. "Kalau targetnya sih kalau bisa sebanyak-banyaknya. Tapi kita berharap, pengunjungnya per hari bisa 1500 orang," katanya.

Ia mengatakan ingin gebyar makanan oriental ini seperti layaknya food court yang ada di Hongkong atau Shanghai. “Jadi, orang Jakarta tak perlu jauh-jauh ke sana, di Kota Tua pun ada gelar makanan seperti itu,” ujarnya. Apalagi, ada pula diskon mulai dari 20 persen hingga 50 persen.

Kawasan museum Fatahillah dipilih karena dianggap sesuai sebagai tempat pertemuan dua budaya yang sudah berjalan beriringan. “Kita juga ingin melestarikan kota tua,” katanya. Menurut Desfrandri, cerita tentang sejarah juga menarik untuk disuguhkan dengan cara yang menarik. Apalagi, di dekat Kota Tua, terdapat sentra perdagangan Jakarta Barat yang banyak digeluti oleh etnis cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement