Jumat 30 Jul 2010 03:23 WIB

UGM Kembangkan Beton Tanpa Pasir

Rep: Yulianingsih/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik (FT UGM) mengembangkan bahan dasar nonpasir untuk membuat struktur beton bagi pembangunan di Indonesia. Beton nonpasir yang dikembangkan FT UGM ini telah diteliti selama beberapa tahun terakhir.

"Intinya adalah jenis beton ringan yang pembuatannya tanpa menggunakan pasir," ujar Kepala Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM Ir Kardiyono Tjokrodimuljo, ME kepada wartawan, Kamis (29/7).

Menurut Kardiyono, tidak ada material yang ada di dunia ini yang tidak dapat dimanfaatkan. Berawal dari falsafah itulah, pihaknya terus melakukan penelitian untuk membuat bahan beton tanpa menggunakan material pasir.

Pembuatan beton nonpasir ini, kata Kardiyono, relatif lebih sederhana. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan beton nonpasir adalah material kerikil, semen, dan air. Karena tanpa menggunakan pasir maka sifatnya lebih ringan dengan sedikit rongga. Bahan betonnon pasir, kata dia, cocok diterapkan untuk sumur resapan, perkerasan jalan, barang kerajinan (buis beton, bak pupuk, dan bataton). "Semen yang dibutuhkan lebih sedikit daripada beton biasa karena tidak menggunakan pasir,” jelasnya.

Beton nonpasir yang telah dikembangkan selama kurun 20 tahun ini telah disebarluaskan di beberapa wilayah seperti Purwobinangun (Sleman), Purwoharjo (Kulon Progo), Pleret (Bantul), dan Planjan (Gunungkidul). Pengembangannya telah dilakukan oleh beberapa UKM maupun melalui mahasiswa KKN.

Meski tidak mengetahui secara pasti harga beton nonpasir di lapangan, namun menurut Kardiyono, beton nonpasir tersebut bisa menekan harga produksi sekitar 20 persen dari harga beton biasa yang menggunakan campuran pasir.

Sementara itu Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Penelitian dan Kerjasama FT UGM, Prof Jamasri, mengatakan, beton nonpasir merupakan salah satu hasil penelitian telah diterapkan. Beberapa hasil penelitian lain yang telah diterapkan di antaranya biogas dari jurusan Teknik Kimia, kampung biogas di Kulon Progo, serta pembangkit listrik tenaga mikrohidro kerjasama dengan PLN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement