Rabu 21 Jul 2010 09:36 WIB

Awas, Disfungsi Tiroid Lebih Mengancam Wanita

Rep: desy/ Red: irf
ilustrasi
Foto: Edwin/Republika
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kelenjar tiroid adalah sebuah organ tubuh yang berukuran kecil, berbentuk seperti kupukupu dan terletak pada pangkal leher. Tepatnya di depan saluran udara/tenggorokan dan di bawah jakun. Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen Penyakit Dalam FKUI, dr Imam Subekti, SpPD, KEMD, menjelaskan, kelenjar ini juga berfungsi memproduksi, menyimpan, dan melepaskan hormon tiroid ke dalam peredaran darah.

"Selain memungkinan semua organ dan jaringan tubuh dapat berfungsi dengan optimal, hormon ini juga memungkinkan tubuh kita memanfaatkan cadangan energi secara efisian dan mengontrol suhu tubuh," jelasnya kepada wartawan, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kelenjar tiroid ini dapat mengalami disfungsi. Yaitu kelenjar tiroid kurang aktif sehingga menimbulkan kondisi hipotiroidisme dan kelenjar tiroid yang hiperaktif sehingga terjadi hipertiroidisme.

Menurutnya, saat diperkirakan sekitar 300 juta orang di dunia mengalami gangguan fungsi kelenjar tiroid. Disfungsi tiroid, memang rentan dialami manusia sejak didalam perut hingga lanjut usia. Penyakit ini menyerang laki-laki maupun wanita. "Namun, angka kejadiannya lebih banyak dialami oleh wanita," ungkapnya.

Sekitar empat dari 100 wanita akan mengalami disfungsi yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Data lain yang disebutkan Imam, dari 228 kunjungan pasien tiroid ke RSCM per bulan, 84 persennya adalah wanita dan 16 persen lakilaki. Bahkan, wanita memiliki resiko lima sampai delapan kali lebih besar dibandingkan pria, terutama wanita hamil. "Walaupun wanita lebih berisiko, angka keparahan lebih parah laki-laki," katanya.

Dan, 50 persen dari 300 juta penderita disfungsi tiroid di dunia tidak menyadari kondisi mereka. "Ini karena banyak orang tidak menyadari gejala maupun dampak dari gangguan pada kelenjar tiroid atau dis fungsi tiroid," jelasnya. Selain itu, disfungsi tiroid menunjukkan gejala yang mirip dengan penyakit lain sehingga diagnosis menjadi terlambat ditegakkan.

Gejala-gejala Hipertiroidisme atau kelebihan kelenjar tiroid membuat aktivitas meningkat dan metabolisme tubuh menjadi lebih cepat. Biasanya, lanjut Imam, ditandai dengan gejala jantung berdebar tanpa rangsangan sesuai bahkan sangat cepat (lebih dari 100 kali per menit), keringat berlebih meski udara dingin, gemetar, peningkatan frekuensi BAB, pertumbuhan kuku sangat cepat, rambut rontok, kulit tipis dan halus, serta makan bertambah banyak.

Walaupun banyak makan, karena fungsi regulasi memanaskannya lebih banyak, badan penderita penyakit ini kurus. Selain itu, penderita juga mudah marah dan pada wanita terjadi gangguan menstruasi. "Hipertiroidisme cenderung diturunkan dalam keluarga, dan lebih sering terjadi pada wanita," kata Imam.

Hipertiroidisme disebabkan oleh penyakit grave, adenoma (tumor kelenjar) tiroid toksik, tiroiditis, dan adenoma (tumor kelenjar) hipofisis tumor. Jika tidak ditangani, lanjut Imam, hipertiroidisme bisa menimbulkan masalah serius seperti gangguan irama jantung (aritmia) karena kontraksi jantung yang tidak teratur dan bisa berakhir dengan serangan jantung. Pada wanita yang mengalami menopause, hipertiroidisme akan meningkatkan risiko osteoporosis serta patah tulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement